Jakarta (ANTARA Kalbar) - Para produsen ponsel pintar saling berlomba meluncurkan berbagai
produk andalan mereka demi merebut pangsa pasar global yang semakin
sempit.
Pangsa pasar ponsel pintar global yang didominasi iPhone
Apple dan Samsung Galaxy itu menjadikan para kompetitornya harus
memasang berbagai langkah agar setidaknya mampu mempertahankan kesetian
pelanggan.
Berikut lima jurus yang umum diterapkan para produsen
perangkat komunikasi genggam global seperti disebut Roger Cheng dan
Brian Bennett dari CNET.
1. Strategi
Setiap produsen handset
yang mencari gebrakan baru akan segera menemui kekecewaan. Dengungan
(buzz) publik tentang produk baru hanya akan membesar pada produk yang
benar-benar memiliki rekam jejak kuat.
"Lihatlah apa yang terjadi
dengan HTC, yang (produknya) pernah 'terbang tinggi' setelah gebrakan
pertamanya, Evo 4G dan Droid Incredible," sebut Cheng.
Dari gebrakan produk barunya, rantai pasokan HTC membentang bagai garis yang akan putus ketika terjadi lonjakan permintaan.
2. Spesifikasi
"Jika
Anda sedang membangun perangkat unggulan, jangan hanya menjejalkan
semua fitur dan komponen canggih meskipun memungkinkan," sebut Bennet.
Bennet
menekankan arti penting prediksi permintaan konsumen dan gaya pemakaian
terhadap perangkat-perangkat baru yang akan muncul di pasar.
"Ponsel-ponsel
pintar sekarang, minimal, harus dilengkapi dengan prosesor quad-core,
RAM dua gigabit, kapasitas penyimpanan data hingga 16 gigabit, dan
tampilan beresolusi tinggi," kata Bennet.
Sedangkan konektivitas
nirkabel seperti NFC dan pengisian baterai nirkabel merupakan nilai
tambah produk meskipun akan menjadi fitur pokok yang harus tersedia pada
masa mendatang.
3. Piranti lunak
Sejumlah produsen smartphone merasa dapat menyiasati pasar dengan menggunakan versi lama Android.
"Hal
itu mungkin dapat diterapkan pada ponsel pintar yang bersifat massal,
tapi bukan pada produk andalan Anda," kata Cheng yang mengacu pada Sony
Xperia TL.
Cheng mengatakan para produsen smartphone
dengan sistem operasi Android perlu memiliki "saus rahasia" yagn
sederhana agar dapat dibedakan dengan produsen lain sesama pengguna
Android.
"HTC memiliki tampilan pengguna antar-muka Sense, sedangkan Samsung mempunyai Touchwiz," kata Cheng.
4. Pemasaran yang cerdik
Meskipun
perusahaan telah membuat ponsel paling canggih dengan piranti lunak
terbaru, produk itu akan gagal tanpa bantuan pemasaran yang kuat.
"Lihatlah HTC. One X miliknya sangat dipuji tapi tidak cukup sukses mendongkrak untuk prospek finansial," kata Bennet.
Bennet
lalu membandingkan dukungan pemasaran HTC One X dengan Samsung Galaxy S
III yang sangat masif sehingga memperkuat merek produsen itu sendiri.
"Dan
jangan hanya mengandalkan James Bond untuk mendapatkan perhatian pasar
terhadap produk Anda," kata Bennet sembari mengacu Sony Xperia TL.
5. Dukungan dari operator
Dukungan itu dapat bersifat membangun atau menghancurkan produk.
Ketika
operator memutuskan untuk menjagokan ponsel andalan berarti produsen
harus siap akan peningkatan permintaan baik di toko operator ataupun
eceran lain.
Cheng kemudian mencontohkan kegagalan Sony untuk
meraih pangsa pasar yang luas ketika hanya mengandalkan kerjasama dengan
AT&T dan tidak dengan Verizon Wireless ataupun Sprint.
"Pada
saat yang sama, Samsung dan Apple telah menunjukkan waralaba terbaik
(yaitu dengan) tetap mempertahankan merek mereka di semua operator,"
kata Cheng.
(I026)
Lima Kunci Sukses Smartphone
Senin, 19 November 2012 6:30 WIB