Pontianak (Antara Kalbar) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Khatulistiwa Pontianak, Kalimantan Barat, berencana memperluas waduk alam di Sungai Penepat sebagai cadangan air tawar gua mengantisipasi musim kemarau.
"Saat ini kami baru mempunyai waduk seluas dua hektare, mulai tahun depan secara bertahap akan kami perluas menjadi sepuluh hektare sebagai cadangan air tawar untuk bahan baku PDAM di musim kemarau, selain menggunakan bahan baku air Sungai Kapuas," kata Dirut PDAM Tirta Khatulistiwa Pontianak Afandi di Pontianak, Sabtu.
Afandi menjelaskan perluasan waduk di Sungai Penepat itu, sifatnya hanya sementara, karena waduk itu kini juga mulai terinstrusi air asin ketika musim kemarau.
"Untuk jangka panjang memang perlu dipikirkan dalam mengatasi cadangan air tawar, khususnya di musim kemarau," ungkapnya.
Menurut dia, PDAM Tirta Khatulistiwa Pontianak dalam beberapa tahun telah melakukan kerja sama dengan perusahaan air minum Belanda terkait mengatasi masalah bahan baku air yang terinstrusi air laut di musim kemarau, dan termasuk dalam menekan tingkat kebocoran air saat didistribusikan ke pelanggan.
"Sekarang, kami tinggal memilih dari berbagai alternatif yang sudah dilakukan kajian oleh mereka, apakah mau menggunakan teknologi mengolah air asin menjadi tawar, membendung Sungai Kapuas atau memperluas waduk Sungai Penetap," ungkapnya.
Sebelumnya, Wali Kota Pontianak Sutarmidji menyatakan PDAM Tirta Khatulistiwa Pontianak membutuhkan investasi sebesar Rp275 miliar untuk mengubah air asin menjadi tawar, dimusim kemarau seperti ini.
"Biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan dan teknologi pengolahan air asin menjadi tawar sangat mahal, selain itu harga jual air bersih nantinya juga akan naik," katanya.
Harga jual air bersih dari bahan baku air asin menjadi Rp15 ribu /meter kubik, dari harga jual air bersih normal saat ini Rp3.500 /meter kubik, katanya.
"Atas mahalnya investasi yang dibutuhkan dan mahalnya harga jual air bersih itulah, kenapa hingga kini PDAM Tirta Khatulistiwa Pontianak belum menerapkan teknologi itu," ungkap Sutarmidji.
Wali Kota Pontianak berharap masyarakat Pontianak bersabar, karena kejadian tahunan air baku PDAM dari Sungai Kapuas yang terintrusi air laut biasanya tidak lama.
(A057/F002)
PDAM Pontianak Berencana Perluas Waduk Sungai Penepat
Sabtu, 16 Agustus 2014 10:59 WIB