Pontianak (Antara) - Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Barat Abdul Manaf Mustafa menyatakan daily old chicken (DOC) dari provinsi itu kini telah memenuhi standar kesehatan internasional.
"Kalbar dapat sertifikat bebas kompartemen flu burung untuk pembiakan," kata Abdul Manaf Mustafa di Pontianak, Rabu.
Menurut dia, setelah mendapat sertifikat itu, maka DOC asal Kalbar kini dapat dijual di seluruh dunia.
"Sebelumnya, sudah diaudit dua kali oleh tim pusat sejak tahun 2013," kata Abdul Manaf.
Ia melanjutkan, di Kalbar kini terdapat breeding farm grand parent untuk ayam pedaging dan petelur milik PT Satwa Borneo Jaya di Kota Singkawang.
Perusahaan tersebut memiliki kapasitas produksi 936 ribu ekor DOC broiler (parent stock) per tahun dan 4,16 juta ekor DOC layer per tahun.
"Adanya sertifikat bebas kompartemen flu burung dan breeding farm grand parent itu akan membawa sejarah baru dan dorongan bagi kemajuan lebih pesat lagi usaha perunggasan di Kalbar," katanya.
Saat ini, perunggasan di Kalbar telah berkembang pesat. Dari populasi tiga juta ekor layer yang diproduksi telur ayam ras sekitar 43.586 ton per tahun.
"20 persen diantaranya dipasarkan keluar Kalbar seperti Jakarta, Natuna, Serasan dan Tambelan," kata dia.
Sedangkan untuk ayam potong, dengan populasi sekitar 30 juta ekor, diproduksi daging ayam sekitar 29 ribu ton per tahun.
"Kontribusinya sekitar 66 persen dari 47.536 ton kebutuhan daging di Kalbar per tahun," kata Abdul Manaf.
Ia menegaskan, kondisi itu dipicu karena terkendalinya penyakit hewan menular strategis.
(T011/N005)
DOC Produksi Kalbar Layak Ekspor
Rabu, 20 Agustus 2014 16:53 WIB