Jakarta (Antara Kalbar) - Kepala Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera dan Kalimantan terkendala kekurangan pesawat untuk pemadaman api melalui pengeboman air dari udara.
"Pesawat Hercules yang biasa digunakan punya TNI. Saat ini sedang dalam masa perawatan dan akan ditarik untuk persiapan HUT TNI," ujar Sutopo dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Pesawat Casa 212 milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) juga mengalami permasalahan.
Sutopo menambahkan pihaknya dan BPPT telah mencari pesawat untuk bom air dan modifikasi cuaca.
"Kami sudah menghubungi pihak Pelita Air. Kami berharap bisa segera mendapatkan pesawat."
Kebakaran hutan dan lahan atau karhutla yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan hanya bisa dipadamkan dengan hujan yang deras atau bom air.
Hal itu dikarenakan api terbakar di lahan gambut yang mencapai kedalaman 10 meter.
Sutopo menambahkan gambut sama halnya dengan batu bara muda. Sehingga bisa saja api terlihat mati di permukaan, namun di dalamnya masih terbakar.
Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) yang menghasilkan hujan buatan, juga tidak bisa dilakukan sembarangan karena harus ada awan.
Kebakaran hutan dan lahan terjadi di sejumlah wilayah di Sumatera dan Kalimantan. Hasil pantauan satelit NOAA-18 terdapat 397 titik panas di Sumatera dan Kalimantan pada 15 September. Jumlah titik panas tersebut berkurang dibandingkan pada 14 September yakni sebanyak 626 titik panas.
"Adanya siklon Kalmaegi menyebabkan asap dari Sumsel dan Riau menyebar ke Singapura dan Malaysia, sedangkan asap dari Kalteng & Kalbar masuk ke Serawak 13-14 September 2014. Kualitas udara di Singapura menurun ke tingkat sedang hingga tidak sehat," terang dia.
Kemudian terjadi penurunan luas sebaran pada 16 September jika dibandingkan hari sebelumnya.
BNPB mempunyai tiga strategi pemadaman yakni penegakan hukum oleh Polri, PPNS, pemadaman kebakaran di darat dan udara, dan sosialisasi.
"Hampir 99 persen penyebab karhutla adalah dibakar. Lebih dari 70 persen kebakaran terjadi di luar kawasan hutan," tukas dia.
(I025/Z. Meirina)
Pemadaman Karhutla Terkendala Kekurangan Pesawat
Rabu, 17 September 2014 17:18 WIB