Sungai Raya (Antara Kalbar) - Nelayan tradisional Kecamatan Batu Ampar menyesalkan tidak adanya tindakan yang dilakukan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat terkait masuknya belasan kapal dari luar di perairan setempat.
"Kami sebelumnya sudah menyampaikan hal ini kepada dinas terkait. Namun, sangat sayangkan sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari pemkab, padahal kami selaku nelayan kecil semakin menderita akibat tangkapan kami yang terus menurun," kata seorang nelayan, Kames Bulat di Sungai Raya, Kamis.
Menurutnya, kehadiran belasan kapal motor nelayan jenis Andon yang berasal dari daerah Karawang Jawa Barat yang telah beroperasi sejak enam bulan terakhir di perairan Batu Ampar dengan menggunakan alat tangkap modern, saat ini sangat meresahkan masyarakat terutama nelayan tradisional setempat.
Sebagian besar masyarakat nelayan Desa Padang Tikar Satu, Parit Timur Kecamatan Batu Ampar mengeluhkan pemerintah kabupaten saat ini sangat lemah dan terkesan lepas tangan tidak mengambil sikap tegas terkait permasalahan tersebut.
"Dulunya hasil tangkapan nelayan tradisional bisa mencapai 70 kilogram per hari, namun kini setelah masuknya belasan kapal motor Andon dari luar yang beroperasi di daerah kami, semua nelayan tradisional harus merasakan drastisnya penurunan hasil tangkapan. Bayangkan saja, dari 70 kilogram per hari, sekarang kami hanya bisa dapat lima kilogram saja," katanya menjelaskan.
Terkait hal itu, pihaknya meminta agar kapal Andon tersebut dilarang untuk beroperasi di wilayah setempat. Karena para nelayan tersebut khawatir terjadinya benturan antara nelayan setempat dan pendatang.
"Kami tidak ingin itu terjadi, terlebih seperti di daerah lain yang sampai membakar kapal-kapal para pendatang karena kekecewaan nelayannya tidak di dengarkan oleh pemerintah setempat," katanya.
Kames menuturkan sejauh ini, para nelayan tradisional termasuk dirinya sudah mengirim surat ke kepala desa, camat setempat, DPRD Kubu Raya serta Dinas Perikanan Kubu Raya, tapi sampai sekarang belum ada tanggapan sama sekali.
"Kami mengharapkan Dinas Perikanan dan Kelautan untuk memberikan sikap tegas terkait permasalahan ini. Saya yakin kepada Kepala dinas tidak ingin melihat nelayan binaan mereka saat ini harus kelaparan karena harus menerima kenyataan pahit ini," kata Kames.
(KR-RDO/N005)
Nelayan Sesalkan Pemkab Lambat Antisipasi Kapal Luar
Kamis, 16 Oktober 2014 19:54 WIB