Sayan (Antara Kalbar) - Kondisi SMK Negeri 1 Sayan memprihatinkan, berada di tengah kota kecamatan Sayan, namun jumlah guru yang ada di sekolah tersebut masih minim.
SMK 1 Sayan baru memiliki tiga guru PNS, dibantu dengan lima guru kontrak dan tiga guru honor komite. Kondisi ini membuat para guru terpaksa mengajar di luar bidangnya.
Menurut Kepala SMK 1 Sayan, Philipus, Senin, pada hari biasa, pelajaran matematika diajar oleh guru Agama dan Bahasa Inggris diajar oleh guru PKN.
"Namun mendekati ujian terpaksa kami menyewa guru dari sekolah lain untuk memberi les privat kepada siswa kami," kata Philipus.
Ia sendiri tidak mempunyai pilihan lain selain memanfaatkan guru yang ada. Sebab sudah seringkali disampaikan ke Dinas Pendidikan, namun belum mendapatkan tanggapan.
"Jumlah murid ada 153, jadi tidak sebanding antara guru dan murid," tambahnya.
Akibat kekurangan tenaga guru ini, proses belajar mengajar tidak bisa berjalan efektif. Sebab masing-masing guru jam mengajarnya menjadi sangat padat karena mereka harus memegang beberapa mata pelajaran.
"Kalau guru honorer mereka ya sesuai jamnya, kita tidak bisa memaksa juga, karena anggaran terbatas," keluhnya.
Tidak hanya persoalan tenaga guru, bangunan sekolah tersebut juga jauh dari kata layak. hampir semua ruang kelas yang ada kondisinya mengalami kerusakan, terutama pada bagian lantainya, jebol di sana sini, sehingga meja untuk belajar miring.
"Ya bisa dilihat sendiri bagaimana kondisinya sekolah kami, lantainya semua jebol," katanya.
Philipus menambahkan, dua ruang kelas yang ada terpaksa tidak dipergunakan, lantaran dindingnya sudah banyak jebol. Padahal gedung itu baru saja dibangun pada tahun 2012 yang lalu.
"Dari pada membahayakan siswa lebih baik kami kosongkan. Bangunan ini memang tidak sesuai standar, masak baru beberapa tahun saja sudah rusak," katanya.
Tidak cukup sampai di situ saja kata Philipus, sekolah itupun tidak mempunyai tempat praktek yang memadai. Bahkan ada bangunan lab terpaksa dipergunakan sebagai penginapan siswa lantaran tidak ada peralatan yang tersedia.
Menanggapi kondisi ini, Wakil ketua DPRD Melawi, Kluisen mengatakan, penempatan guru harusnya disesuaikan dengan bidangnya, sehingga proses belajar mengajar bisa berjalan dengan baik.
"Kami harap penempatan guru CPNS nanti ada yang di sini, supaya kekurangan guru bisa sedikit teratasi," katanya.
Tidak hanya itu saja, kata Kluisen, kedepan dalam penerimaan CPNS hendaknya tenaga guru dan kesehatan menjadi prioritas, apalagi kekurangan guru di daerah masih sangat banyak.
(Ekos/N005)
SMK Negeri 1 Sayan Kekurangan Guru
Senin, 2 Februari 2015 17:43 WIB