Singkawang (Antara Kalbar) - Sekian tahun berlalu, tempat ibadah ini berkembang seiring dengan
bertambahnya umat. Lalu 10 tahun kemudian, perehaban pun dilakukan.
"Semulanya beratap daun berganti dengan atap sirap. Beberapa kerusakan
di bagian bangunan pun diperbaiki. Meski tidak secara keseluruhan,"
jelas dia.
Dijelaskan dia, ada dua dewa di dalam kuil yang sudah diperbaiki, yakni Dewa Bumi/Pak Kung dan Dewa Kwan Im.
Pada
era tahun 1960an, dianggap sebagai masa suram di Kota Singkawang.
Banyak dari pemuda pergi keluar dari kota yang mendapat sebutan kota
1000 kelenteng ini untuk mencari penghidupan yang lebih baik.
"Setelah
mendapatkan kehidupan yang lebih baik, para pemuda itu tetap ingat
dengan kota asalnya. Sehingga mereka kerap datang untuk berkunjung,"
kata dia.
Memasuki tahun 1980, terjadi perubahan yang besar.
Jika sebelumnya, hanya satu kuil, setelah direhab menjadi dua. Kemudian
dibangun pagar di sekeliling kuil.
"Perehaban ini berkat dukungan dari para donatur di Jakarta," kata dia.
Setelah
33 tahun berjalan, vihara ini kembali direhab. Namun, yang direhab itu
hanya pagar depan vihara. Perehaban itu dilakukan setelah dua orang
warga Jakarta yang datang untuk sembahyang di vihara ini.
Mereka
berkunjung ke sini, saat musim hujan deras. Akibatnya tidak bisa keluar
vihara karena halamannya tergenang air," kata dia.
Atas kejadian
itulah, perehaban dilakukan untuk meninggikan halaman vihara dan pintu
gerbang kuil. "Namun saking megahnya, sehingga dianggap tidak sesuai
dengan kuil," jelasnya.
Tepat ditahun 2011, kembali dilakukan
perehaban yang dilakukan dua donatur, yakni Djong Siaw Khiang dan Djong
Siau Kang. Pembangunan ini memakan waktu selama empat tahun.
Disebut-sebut menelan biaya hingga Rp15 miliar.
"Kedua orang ini tidak hanya donatur, tapi juga pencetus renovasi vihara ini," ujar dia.
Tjhai
Chui Mie berharap, bangunan yang berdiri megah ini dapat memberikan
manfaat bagi umat Tionghoa maupun masyarakat lainnya. Tidak hanya saat
beribadah tapi juga berkunjung ke tempat ibadah ini.
Kisah Vihara Budi Dharma Singkawang - 2 (habis)
Senin, 2 Maret 2015 11:59 WIB