Pontianak (Antara Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat Cornelis mengajak masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu untuk mengubah cara menanam padi tradisional yang selama ini dilakukan dengan metode Hazton yang telah terbukti bisa meningkatkan produksi pertanian.
"Kalau ada metode pertanian yang lebih baik, kenapa harus dipertahankan metode lama. Apalagi dengan metode Hazton ini sudah terbukti bisa meningkatkan hasil pertanian sampai dua kali lipat," kata Cornelis saat melakukan penanaman pada Kawasan Mandiri Pangan, Desa Tamao Kecamatan Embaloh Hulu Kabupaten Kapuas Hulu, Rabu.
Dia mengatakan, metode Hazton tersebut saat ini sudah dilakukan pada beberapa daerah lain di luar Kalbar dan juga sudah terbukti meningkatkan hasil pertanian.
"Kalau daerah lain saja sudah mengembangkannya, kenapa kita tidak mengembangkannya juga. Makanya saya minta petani yang ada di Kapuas Hulu dan Kalbar umumnya untuk menggunakan metode ini," tuturnya.
Pada penanaman padi dengan metode Hazton di Kapuas Hulu yang dilakukannya bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kalbar, Frederika Cornelis, serta Pejabat Bupati Kapuas Hulu serta masyarakat setempat itu dilakukan pada lahan seluas sekitar 5 Hektar.
Dia menyebutkan, penanaman padi dengan metode Hazton menjadi harapan baru bagi masyarakat Desa Tamao Kecamatan Embaloh Hulu, karena wilayah itu memiliki potensi lahan pertanian yang sangat besar, sekitar 600 sampai 1000 hektare dan dapat dijadikan lahan pertanian.
Namun, sejauh ini, hampir semua petani wilayah Kapuas Hulu, masih menanam padi dengan metode lama yang selama ini mereka lakukan.
Menanam padi dengan satu lubang berisi 4-5 bibit padi dan sebagian besar memberikan pupuk kimia untuk menjaga kesuburan padinya. Belum banyak petani yang beralih ke pupuk organik dengan berbagai alasan.
"Metode tanam ini bisa dipelajari oleh petani di berbagai daerah di Indonesia. Hanya dibutuhkan sosialisasi dan uji coba penanaman dengan pola baru," katanya.
Dengan pola tanam yang benar dan contoh dari berbagai daerah yang berhasil, petani akan mudah dianjurkan untuk beralih dengan pola penanaman baru dengan metode Hazton. Pada dasarnya petani tetap ingin hasil yang baik dengan biaya serendah mungkin.
"Oleh karena itu, peran Kementerian Pertanian menjadi penting untuk melakukan uji coba di berbagai daerah di Indonesia untuk hasil panen yang lebih maksimal. Yang paling penting juga karena petani bisa tetap menjaga kelestarian alam dengan penggunaan pupuk kimia serendah mungkin, dampak lainnya, rakyat lebih bagus kualitas kesehatannya karena tidak terlalu menumpuk pupuk kimia di tubuh mereka," kata Cornelis.
(KR-RDO/N005)
Gubernur Ajak Petani Ubah Metode Tanam Padi
Rabu, 4 November 2015 21:17 WIB