Kuala Lumpur (Antara Kalbar) - Sebanyak 500 pemimpin muda dari 10 negara
ASEAN mengikuti pertemuan puncak Inisiatif Pemimpin Muda Asia Tenggara
2015 untuk mendiskusikan tantangan yang dihadapi kawasan serta
keterlibatan pemuda untuk menemukan solusinya.
Acara yang
berlangsung selama tiga hari pada 19-22 November ini diikuti
pemuda-pemuda berprestasi dari Brunei, Myanmar, Kamboja, Indonesia,
Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam, demikian
pernyataan Kedutaan Besar AS di Kuala Lumpur yang diterima Antara,
Jumat.
YSEALI merupakan program Kementerian Luar Negeri AS
yang dilancarkan sejak 2013 untuk memperkuat pembangunan kepemimpinan
dan jaringan di Asia Tenggara, serta mempererat hubungan AS dan ASEAN.
"Saya mendorong peserta YSEALI untuk berpikir melampaui batas negara, dan berpikir secara regional dan global.
Anda adalah bagian dari komunitas ASEAN yang lebih luas, dan bisa
berperan untuk membuat kawasan yang indah, beragam dan dinamis ini
menjadi lebih baik," kata Duta Besar AS untuk ASEAN Nina Hachigian.
Lebih dari 40 pakar dari AS maupun ASEAN terlibat dalam sesi
pelatihan, termasuk para pemimpin perusahaan swasta internasional.
"Jika satu suara bisa memberi pengaruh berarti bagi dunia, gabungan
dari 400 juta suara pemuda di seluruh kawasan ASEAN bisa memberikan
pengaruh transformatif bagi tantangan tiap hari," kata Andy Rabens,
penasihat khusus untuk Isu Pemuda Dunia, Kemenlu AS.
500 Pemimpin Muda ASEAN Bahas Tantangan Kawasa
Jumat, 20 November 2015 11:06 WIB