Sanggau (Antara Kalbar) - Warga di Kabupaten Sanggau mengeluhkan PLN yang melakukan pemadaman bergilir terlebih lagi kini sudah menjelang Ramadhan.
Raja Sanggau Pangeran Ratu Suryanegara Drs H Gusti Arman M Si termasuk yang memprotes kinerja PLN serta meminta Direksi PLN di Jakarta agar mengevaluasi kinerja perusahaan tersebut. "Saya selaku Raja Sanggau meminta Direktur Utama PLN melaksanakan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja jajaran PLN Sanggau ini. Sebab, apa yang terjadi dengan pemadaman itu menyusahkan masyarakat," ujar dia.
Selaku Raja Sanggau dirinya banyak sekali menerima keluhan masyarakat di Kabupaten Sanggau. PLN bisa saja melaksanakan pemadaman, tapi mestinya tidak dalam waktu yang lama. Sebab, berbagai keperluan masyarakat tak bisa terpisahkan dengan listrik. "Sekarang ini, sudah beberapa hari pemadaman bergilir. Inikan menyulitkan masyarakat," kata dia.
Menurut Raja Sanggau, PLN harus memperhitungkan setiap program seperti pemasangan baru dan tambah daya. Sebab hal itu akan menguras stok atau kemampuan pembangkit.
"Sekarang ini, pasang baru jalan terus. Kemudian tambah daya juga, tapi kekuatan pembangkit itu-itu saja. Nah, giliran pembangkit rusak satu saja, sudah tekor suplay listriknya, kemudian terjadi lah pemadaman. Inikan ujung-ujungnya masyarakat yang dirugikan," Gusti Arman.
Terpisah Humas Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Sanggau, Munawar Rahim SH menyayangkan terjadinya pemadaman bergilir oleh PLN Sanggau. "Sangat kita sayangkan, adanya pemadaman ini. Saya dengar PLN berdalih ada kerusakan di PLTU Sungai Batu," ujarnya.
Menurut Munawar, sepengetahuan dirinya PLTU Sungai Batu itu belum lama dibangun bahkan dioperasikan. Kondisi sekarang sudah mengalami kerusakan, jelas menimbulkan tanya. "Kita minta pihak terkait melaksanakan audit terhadap PLTU Sungai Batu itu, jika dibangun menggunakan duit rakyat, belum lama dibangun sudah rusak," kata dia.
Terpisah, Manager Rayon Kota Sanggau, Hifny Asif dikonfirmasi via pesan layanan singkat mengatakan, untuk perbaikan PLTU saat ini sudah selesai. Namun dibutuhkan waktu selama tiga hari untuk persiapan suplai. "Rencana terakhir hari Jumat satu unit sudah bisa sinkron. Kemudian, untuk unit satunya baru akan mulai perbaikan lagi karena memang mengalami kerusakan lebih parah. Dan rencana masuk awal bulan Juni sebelum puasa," kata dia.
Mengenai kerusakan dari PLTU yang belum lama diresmikan itu, Hifny menegaskan bukanlah kewenangannya selaku Manager Kota. "Saya tidak punya kompetensi menjawab masalah tersebut, karena pengelolan PLTU ada sendiri, cuma coba nanti kami carikan infonya," ujarnya melalui SMS.
Warga Sanggau Keluhkan Pemadaman Bergilir
Kamis, 19 Mei 2016 11:47 WIB