"Pola pikir seperti ini harus diubah, jadilah seorang wanita yang punya karya," kata Diah Ningrum, saat menjadi nara sumber dalam peringatan hari Kartini di Balairung Kantor Wali Kota Singkawang, Kamis.
Diah menjelaskan, wanita yang punya karya, bukan berarti wanita harus bekerja di sebuah perusahaan atau kantor dengan jam kerja yang jelas dari pagi sampai sore.
Tapi berkarya adalah menjadi seseorang atau individu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
"Karena seorang wanita yang tahu punya kekuatan dan kelebihan, akan lebih meningkatkan potensi dirinya. Dengan begitu, tentunya akan menjadikan seorang wanita yang punya karya," ujarnya.
Peringatan yang diselenggarakan Pemerintah Kota Singkawang itu dihadiri puluhan peserta yang berasal dari kaum wanita.
Konsultan Pendidikan Bekasi ini tak menginginkan, seiringnya perkembangan zaman para kaum wanita lupa bahwa mereka adalah suatu pribadi atau individu yang merdeka.
Terlebih pada perkembangan ITE sekarang ini, sehingga membanjirnya perkembangan teknologi informasi di media-media sosial dikhawatirkan akan berdampak negatif bagi kaum-kaum wanita akibat salahnya menganalisa informasi tersebut.
"Tapi bagi kaum wanita yang tahu akan kelebihannya, maka akan tahu batasan-batasan sehingga hal yang diunggah atau dibaca bisa memberikan dampak yang positif," ungkapnya.
Lantaran mereka lebih memikirkan dulu, menganalisa dan memberikan waktu bagi dirinya berpikir atas informasi yang di terimanya.
"Intinya kenali dulu diri sendiri, maka anda akan bisa mengenal orang lain lebih mudah," katanya.
(KR-RDO/N005)