Biak (Antara Kalbar) - Kementerian Pariwisata Republik Indonesia pada 2017
memasukkan agenda budaya berupa Festival Biak Munara Wampasi yang
setiap tahun diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua,
dalam kalender pariwisata nasional.
Masuknya Festival BMW
dalam kalender pesona pariwisata nasional karena berbagai atraksi budaya
yang ditampilkan memiliki kekhasan.
Salah satu atraksi
budaya apen byaren atau permainan berjalan kaki di atas batu panas
menjadi kekhasan Festival BMW. Atraksi itu satu-satunya di dunia.
"Keunikan atraksi apen byaren yang dimiliki masyarakat adat Biak
pada Festival BMW harus dijaga keasliannya karena menjadi daya tarik
wisatawan dunia," ungkap Deputi Menteri Pariwisata Bidang Pengembangan
Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuty.
Kualitas
penyelenggaraan Festival BMW harus dikelola secara profesional sehingga
memberikan dampak positif terhadap kunjungan wisatawan ke Pulau Biak.
Dengan makin meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke Pulau Biak,
maka dapat berdampak positif bagi masyarakat lokal karena mereka
mendapatkan uang dari kegiatan wisatawan.
Pemkab Biak Numfor
melalui Dinas Pariwisata perlu menggandeng berbagai pemangku
kepentingan wisata, di antaranya pelaku usaha pariwisata, asosiasi
perjalanan wisataw, pengusaha hotel dan restoran, serta masyarakat adat
lokal.
Esty menjelaskan tiga faktor penunjang objek wisata
di kabupaten dan kota, di antaranya adanya wisatawan, destinasi wisata,
serta pelaku usaha pariwisata.
"Tiga faktor penunjang pariwisata akan berjalan bersamaan serta saling mendukung satu dengan lainnya," ujarnya.
Ajang budaya Festival BMW yang berlangsung 1-4 Juli 2017 akan
memberikan dampak positif bagi pembangunan pariwisata daerah serta
memberikan kontribusi pendapatan untuk pemkab serta masyarakat sekitar
lokasi festival.
Jajaran Kementerian Pariwisata akan
mendorong dan membantu Pemkab Biak Numfor untuk mempromosikan ajang
tahunan Festival BMW kepada wisatawan di berbagai negara.
Kementerian Pariwisata mengharapkan Festival BMW mampu mendukung
pencapaian target peningkatan kunjungan 20 juta wisatawan ke Indonesia.
Kementerian itu telah menetapkan sasaran strategis utama pariwisata
berupa target kuantitatif yang harus dicapai pada 2019, yakni sektor
pariwisata harus memberikan kontribusi pada perekonomian (PDB) nasional
sebesar delapan persen.
Selain itu, menghasilkan devisa 20
miliar dolar Amerika Serikat, menciptakan lapangan kerja bagi 13 juta
tenaga kerja, mendatangkan kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara
(wisman), mendorong pergerakan 275 juta wisatawan nusantara (wisnus) di
dalam negeri.
Selain itu, memperbaiki peringkat daya saing
pariwisata Indonesia dari ranking 70 pada 2013, sekarang di ranking 50
dunia, dan ranking 30 dunia pada 2019.
Tradisi Budayawan
Papua Mikha Ronsumbre mengatakan Festival BMW menjadi sarana pelestarian
tradisi turun temurun masyarakat adat Biak.
Berbagai
atraksi budaya yang ditampilkan dalam Festival BMW memberikan nilai
budaya yang tinggi karena mempertahankan identitas masyarakat adat
setempat yang kental dalam menjaga nilai leluhur.
Hal itu
terlihat seperti atraksi budaya snap mor (menangkap ikan di air laut
kering/mati), apen byaren (atraksi berjalan kaki di atas batu panas),
tarian khas wor, dan tari pergaungan Yospan.
"Itu menjadi
wadah masyarakat adat Biak untuk memelihara tradisi adat supaya tetap
terjaga keasliannya hingga kapanpun," ujarnya.
Agenda
lainnya dalam Festival BMW, yakni lari Biak 10K, studi tur ke objek
wisata, pameran anggrek dan kerajinan tangan, atraksi word an yospan,
lomba internasional foto bawah laut, pameran foto pariwisata, serta
seminar dan pelatihan fotografi.
Ia menyatakan dukungan
penuh kepada Pemkab Biak Numfor, Dinas Pariwisata, serta Kementerian
Pariwisata karena telah menjadikan agenda budaya Festival BMW sebagai
kalender nasional tahunan pariwisata pesona Indonesia.
Melalui ajang itu, menurut Mikha, para budayawan dan pelaku seni terus
menerus menjaga tradisi leluhur masyarakat adat Biak sehingga menjadi
daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Pulau Biak.
Pulau
Biak memiliki beragam potensi seni daerah dan budaya, serta alam yang
indah sehingga menjanjikan sebagai destinasi wisata unggulan di Tanah
Papua.
Bupati Biak Numfor Thomas Ondy mengatakan Festival
BMW merupakan program pariwisata tahunan Pemerintah Kabupaten Biak
Numfor.
"Pemkab Biak Numfor melaksanakan Festval BMW untuk
menjaga, pelestarian tradisi budaya adat masyarakat Biak yang berpotensi
menjadi destinasi wisata dunia," ujarnya.
Pemkab Biak
Numfor berharap Kementerian Pariwisata dapat membantu mempromosikan
Festival BMW sebagai ikon pariwisata nasional Indonesia dari daerah
setempat.
Keindahan alam dan kekayaan seni budaya masyarakat
adat Biak, katanya, anugerah Tuhan yang harus dijaga bersama untuk
dikelola dengan arif sehingga memberikan manfaat bagi kesejahteraan
masyarakat dan kemajuan pembangunan daerah.
Semua elemen
masyarakat adat, masyarakat nusantara, para pelaku usaha pariwisata,
pemerintah, TNI/Polri, pemuka agama dan tokoh adat, harus bersinergi
untuk menyukseskan pembangunan sektor pariwisata di Kabupaten Biak
Numfor.
Festival BMW Masuk Kalender Wisata Nasional
Selasa, 4 Juli 2017 12:16 WIB