Jakarta (ANTARA Kalbar) - Arkeolog Prof Dr Naniek H Wibisono meyakini bahwa nenek moyang orang Madagaskar yang berasal dari Indonesia pada 1.200 tahun lalu datang ke pulau itu dalam kaitannya dengan perdagangan.

"Saya yakin mereka datang ke Madagaskar dalam rangka 'trading' (misi perdagangan)," kata peneliti dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional itu pada Diskusi mengenai Proyek "Keragaman Genetik Manusia Indonesia dan Pengembaraannya" yang digelar oleh Lembaga Eijkman dan sejumlah lembaga ilmiah lain dari Massey University, Selandia Baru, University of Arizona, AS dan Universite de Toulouse, Perancis di Jakarta, Senin.

Naniek mengemukakan, pada abad ke-7 dan ke-8 adalah masa ramai-ramainya Asia Tenggara melakukan perdagangan ke berbagai wilayah di dunia seperti ke Asia daratan, ke Timur Tengah hingga ke Eropa.

Pada masa itu di nusantara sedang berjaya kerajaan Sriwijaya di Sumatera dan kerajaan Syailendra (Mataram Kuno) di Jawa serta mulai berkembangnya kerajaan Islam Samudera Pasai.

Ia juga mengakui adanya berbagai benda bersejarah di Madagaskar yang mirip dengan benda-benda di Indonesia seperti perahu bercadik, instrumen musik seperti gamelan, serta bukti budaya seperti teknik memproses besi dan bercocok tanam seperti padi dan umbi-umbian.

Sementara itu, Prof Dr Herawati Sudoyo  dari Lembaga biologi molekuler Eijkman yang meneliti pengembaraan manusia Indonesia (Austronesia) dari sisi genetik mengatakan, orang Madagaskar (Malagasi) adalah keturunan dari moyang campuran antara orang Afrika dan Indonesia.

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012