Jakarta (ANTARA Kalbar) - Pemerintah segera membentuk tim privatisasi untuk menyelenggarakan rencana penawaran saham perdana (IPO) PT Waskita Karya Persero, di mana BUMN konstruksi ini diperkirakan melantai di Bursa Efek Indonesia kuartal IV-2012.
"Akan dibentuk tim privatisasi yang terdiri atas Kementerian BUMN dan Waskita Karya, mungkin dalam waktu dekat ini," kata Direktur Utama M. Choliq kepada ANTARA saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, Kamis.
Ia mengungkapkan tim privatisasi nantinya akan menunjuk lembaga penunjang pelaksanaan IPO Waskita, mulai dari penjamin emisi efek (underwriter), biro administrasi efek (BAE) hingga konsultan hukum.
"Jadi kami belum bisa berbicara siapa 'underwriter' yang akan melakukan IPO ini. Ini ada di tim Privatisasi," tuturnya.
Ia menilai IPO memberikan peluang yang besar bagi perseroan untuk menjadi salah satu BUMN konstruksi terbesar di Indonesia. Dengan capaian ini, diharapkan proyek-proyek pemerintah dan BUMD dapat diperoleh dengan mudah.
Perseroan berencana menawarkan saham perdana kepada publik sekitar 30-35 persen dengan target perolehan dana berkisar Rp750-900 miliar. Dana IPO nantinya akan digunakan untuk pengembangan bisnis perusahaan di masa yang akan datang.
Ia mengakui pada 2009 silam anggota DPR sudah memberikan persetujuan untuk Waskita dapat melakukan IPO. Namun, kandas karena masalah restrukturisasi.
Saat ini, Waskita secara tidak langsung dimiliki pemerintah melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) Persero, yang membantu perusahaan pada masa restrukturisasi dengan menyuntikkan modal senilai Rp475 miliar.
(KR-SSB)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Akan dibentuk tim privatisasi yang terdiri atas Kementerian BUMN dan Waskita Karya, mungkin dalam waktu dekat ini," kata Direktur Utama M. Choliq kepada ANTARA saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, Kamis.
Ia mengungkapkan tim privatisasi nantinya akan menunjuk lembaga penunjang pelaksanaan IPO Waskita, mulai dari penjamin emisi efek (underwriter), biro administrasi efek (BAE) hingga konsultan hukum.
"Jadi kami belum bisa berbicara siapa 'underwriter' yang akan melakukan IPO ini. Ini ada di tim Privatisasi," tuturnya.
Ia menilai IPO memberikan peluang yang besar bagi perseroan untuk menjadi salah satu BUMN konstruksi terbesar di Indonesia. Dengan capaian ini, diharapkan proyek-proyek pemerintah dan BUMD dapat diperoleh dengan mudah.
Perseroan berencana menawarkan saham perdana kepada publik sekitar 30-35 persen dengan target perolehan dana berkisar Rp750-900 miliar. Dana IPO nantinya akan digunakan untuk pengembangan bisnis perusahaan di masa yang akan datang.
Ia mengakui pada 2009 silam anggota DPR sudah memberikan persetujuan untuk Waskita dapat melakukan IPO. Namun, kandas karena masalah restrukturisasi.
Saat ini, Waskita secara tidak langsung dimiliki pemerintah melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) Persero, yang membantu perusahaan pada masa restrukturisasi dengan menyuntikkan modal senilai Rp475 miliar.
(KR-SSB)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012