Jakarta (ANTARA Kalbar) - Penderita hipertensi dan diabetes melitus yang mengalami kuping mendenging sebaiknya waspada karena hal itu bisa jadi salah satu gejala stroke.
"Itu adalah salah satu gejala awal serangan stroke yang harus diwaspadai pada orang dengan risiko tersebut," ujar Sekretaris Perhimpunan Hipertensi Indonesia, Dr. Santoso Karo Karo, MPHN SpJP(K), FIHA, pada jumpa pers peluncuran obat pencegah stroke di Jakarta, Kamis.
Selain kuping mendenging, gejala lain seperti kesemutan separuh tubuh, baal pada lidah, mulut mencong mendadak, serta mata yang tiba-tiba juling, adalah beberapa gejala serangan awal stroke yang harus diperhatikan, ujar Santoso.
Pada kesempatan yang sama, dokter spesialis jantung dari Rumah Sakit Harapan Kita, Dr. Eka Harmeiwaty, SpS, mengimbau agar masyarakat harus mencurigai hal-hal tersebut sedini mungkin.
"Apalagi bagi mereka yang menderita hipertensi dan diabetes melitus, lima menit pertama merasakan gejala tersebut, harus langsung ke rumah sakit," kata Eka.
Menurut dia, dalam kurun waktu tiga jam setelah serangan, yang disebut dengan 'golden period' itu, penderita masih dapat diselamatkan dan terhindar dari stroke berat yang dapat menyebabkan kecacatan fisik.
(M048)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Itu adalah salah satu gejala awal serangan stroke yang harus diwaspadai pada orang dengan risiko tersebut," ujar Sekretaris Perhimpunan Hipertensi Indonesia, Dr. Santoso Karo Karo, MPHN SpJP(K), FIHA, pada jumpa pers peluncuran obat pencegah stroke di Jakarta, Kamis.
Selain kuping mendenging, gejala lain seperti kesemutan separuh tubuh, baal pada lidah, mulut mencong mendadak, serta mata yang tiba-tiba juling, adalah beberapa gejala serangan awal stroke yang harus diperhatikan, ujar Santoso.
Pada kesempatan yang sama, dokter spesialis jantung dari Rumah Sakit Harapan Kita, Dr. Eka Harmeiwaty, SpS, mengimbau agar masyarakat harus mencurigai hal-hal tersebut sedini mungkin.
"Apalagi bagi mereka yang menderita hipertensi dan diabetes melitus, lima menit pertama merasakan gejala tersebut, harus langsung ke rumah sakit," kata Eka.
Menurut dia, dalam kurun waktu tiga jam setelah serangan, yang disebut dengan 'golden period' itu, penderita masih dapat diselamatkan dan terhindar dari stroke berat yang dapat menyebabkan kecacatan fisik.
(M048)
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012