Sanggau (ANTARA Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat Cornelis mendapatkan gelar Pemontuh Agung Kehormatan oleh Dewan Adat Dayak Kabupaten Sanggau sebagai penghormatan terhadap jasa-jasa Cornelis dalam mendukung program pembangunan di kabupaten itu.
"Gelar kehormatan itu selain diberikan kepada bapak Cornelis, juga diberikan kepada MGR Agustinus Agus. Pemberian gelar kehormatan ini kita tandai dengan pemasangan baju kebesaran dan tongkat kehormatan oleh Pomuntuh DAD Kabupaten Sanggau," kata Ketua DAD Kabupaten Sanggau, Andeng Suseno, saat kegiatan peresmian rumah Betang Dori` Mpulor, Sabtu.
Andeng mengatakan, pemberian gelar tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan gawai adat dayak Kabupaten Sanggau ke-8 dan peresmian Rumah Betang Raya Dori` Mpulor.
Dia menjelaskan, Gawai Dayak itu merupakan suatu ritual adat sebagai rasa syukur kepada Tuhan. Selain itu, gawai itu juga salah satu cara memperkuat semua lapisan yang ada dan untuk melestarikan budaya yang sudah mempunyai tradisi dan harus dipertahankan.
"Kita juga berharap melalui gawai adat Dayak ini juga menjadi alat pemersatu seluruh lapisan masyarakat," katanya.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan itu dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Sanggau, Bupati Bengkayang, Bupati Landak, SKPD Provinsi Kalbar, SKPD Kabupaten Sanggau, Muspida Sanggau, Perwakilan dari Presiden MADN (Majelis Adat Dayak Nasional), DAD Kalbar, Raja Sanggau dan rombongan dari Serawak Malaysia.
(pso-171)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Gelar kehormatan itu selain diberikan kepada bapak Cornelis, juga diberikan kepada MGR Agustinus Agus. Pemberian gelar kehormatan ini kita tandai dengan pemasangan baju kebesaran dan tongkat kehormatan oleh Pomuntuh DAD Kabupaten Sanggau," kata Ketua DAD Kabupaten Sanggau, Andeng Suseno, saat kegiatan peresmian rumah Betang Dori` Mpulor, Sabtu.
Andeng mengatakan, pemberian gelar tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan gawai adat dayak Kabupaten Sanggau ke-8 dan peresmian Rumah Betang Raya Dori` Mpulor.
Dia menjelaskan, Gawai Dayak itu merupakan suatu ritual adat sebagai rasa syukur kepada Tuhan. Selain itu, gawai itu juga salah satu cara memperkuat semua lapisan yang ada dan untuk melestarikan budaya yang sudah mempunyai tradisi dan harus dipertahankan.
"Kita juga berharap melalui gawai adat Dayak ini juga menjadi alat pemersatu seluruh lapisan masyarakat," katanya.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan itu dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Sanggau, Bupati Bengkayang, Bupati Landak, SKPD Provinsi Kalbar, SKPD Kabupaten Sanggau, Muspida Sanggau, Perwakilan dari Presiden MADN (Majelis Adat Dayak Nasional), DAD Kalbar, Raja Sanggau dan rombongan dari Serawak Malaysia.
(pso-171)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012