Sungai Raya (ANTARA Kalbar) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalimantan Barat melakukan tes urine terhadap pilot yang ada di bandara Supadio Pontianak.
"Tes urine itu dilakukan pada Selasa. Semua pilot, pramugari dan kru pesawat di tes dan hasilnya negatif," kata Kepala Divisi Operasional PT Angkasa Pura II Bandara Supadio Pontianak, Syarif Usmulyani, di Sungai Raya, Selasa.
Menurutnya, berdasarkan hasil tes tersebut menunjukkan pilot, pramugari dan kru pesawat yang bertugas tidak ada yang menggunakan narkoba jenis apapun.
Menurutnya, semua maskapai penerbangan mulai dari Lion Air, Sriwijaya Air, Garuda Indonesia, Batavia Air termasuk pesawat kecil juga menjadi perhatian dari petugas untuk dilakukan pemeriksaan tes urine.
"Termasuk dari semua kru dan pilot pesawat kecil juga dilakukan tes urine, dan hasilnya langsung keluar. Kita berharap pilot, pramugari, kru pesawat dan karyawan PT. Angkasa Pura II tidak menggunakan narkoba jenis apa pun, karena narkoba merupakan salah satu barang yang dilarang digunakan, karena dampaknya bisa jadi terkena kepada masyarakat luas," tuturnya.
(pso-171)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Tes urine itu dilakukan pada Selasa. Semua pilot, pramugari dan kru pesawat di tes dan hasilnya negatif," kata Kepala Divisi Operasional PT Angkasa Pura II Bandara Supadio Pontianak, Syarif Usmulyani, di Sungai Raya, Selasa.
Menurutnya, berdasarkan hasil tes tersebut menunjukkan pilot, pramugari dan kru pesawat yang bertugas tidak ada yang menggunakan narkoba jenis apapun.
Menurutnya, semua maskapai penerbangan mulai dari Lion Air, Sriwijaya Air, Garuda Indonesia, Batavia Air termasuk pesawat kecil juga menjadi perhatian dari petugas untuk dilakukan pemeriksaan tes urine.
"Termasuk dari semua kru dan pilot pesawat kecil juga dilakukan tes urine, dan hasilnya langsung keluar. Kita berharap pilot, pramugari, kru pesawat dan karyawan PT. Angkasa Pura II tidak menggunakan narkoba jenis apa pun, karena narkoba merupakan salah satu barang yang dilarang digunakan, karena dampaknya bisa jadi terkena kepada masyarakat luas," tuturnya.
(pso-171)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012