Sambas (ANTARA Kalbar) - Jasa angkutan penyeberangan feri menggunakan Kapal Motor Pelayaran Semah di Dermaga Tanjung Harapan - Teluk Kalong, Kabupaten Sambas menambah jam pelayanan, akibat lonjakan penumpang dari kendaraan roda empat dan sepeda motor sepanjang Idul Fitri 1433 Hijriyah.
"Penambahan jam pelayanan kami lakukan karena banyaknya antrean kendaraan roda empat dan dua yang akan menyeberang dari arah Dermaga Tanjung Harapan tujuan Dermaga Teluk Kalong maupun sebaliknya," kata Staf Dinas Perhubungan dan Informatika, Kabupaten Sambas Dulhadi di Dermaga Tanjung Harapan, Minggu.
Penambahan jam pelayanan, menurut dia, yang biasanya dari pagi mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB, kini dari pagi hingga pukul 23.00 WIB, kata Dulhadi.
"Selain melakukan penambahan jam pelayanan KMP Semah juga membatasi mengangkut kendaraan roda dua karena kendaraan itu bisa menggunakan kapal motor klotok yang tidak bisa digunakan untuk angkutan penyeberangan kendaraan roda empat," ungkapnya.
Dulhadi menambahkan, peningkatan penumpang pada Idul Fitri memang rutin terjadi, sehingga pengguna kendaraan roda empat harus bersabar menunggu antrean untuk menyeberang menuju dua kecamatan tersebut yang dipisahkan oleh Sungai Sekura.
KMP Semah hanya mampu menampung sekitar sepuluh unit kendaraan pribadi dan 50 unit sepeda motor. "Tetapi kalau banyak truk muatannya jadi berkurang karena truk lebih besar sehingga memakan ruangan," ujarnya.
Kecamatan Teluk Keramat dan Paloh yang hingga kini masih belum terhubung karena jembatan penghubung yang telah selesai dibangun tidak kunjung dioperasikan.
Penyeberangan menggunakan jasa feri KMP Semah merupakan satu-satunya akses untuk menuju Kecamatan Teluk Keramat dan Paloh.
Jayadi salah seorang warga Desa Pimpinan, Kecamatan Teluk Keramat berharap, Pemerintah Kabupaten Sambas segera memfungsikan Jembatan Sekura yang telah selesai dibangun sejak belasan tahun lalu, tapi hingga kini belum juga difungsikan.
Ia menuding, ada permainan antara pengambil kebijakan dengan kapal motor kecil yang selama ini melayani penyeberangan dari dermaga Pasar Sekura tujuan Dermaga Tanjung Harapan sehingga Jembatan penghubung di dua kecamatan itu tidak kunjung difungsikan.
(A057)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Penambahan jam pelayanan kami lakukan karena banyaknya antrean kendaraan roda empat dan dua yang akan menyeberang dari arah Dermaga Tanjung Harapan tujuan Dermaga Teluk Kalong maupun sebaliknya," kata Staf Dinas Perhubungan dan Informatika, Kabupaten Sambas Dulhadi di Dermaga Tanjung Harapan, Minggu.
Penambahan jam pelayanan, menurut dia, yang biasanya dari pagi mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB, kini dari pagi hingga pukul 23.00 WIB, kata Dulhadi.
"Selain melakukan penambahan jam pelayanan KMP Semah juga membatasi mengangkut kendaraan roda dua karena kendaraan itu bisa menggunakan kapal motor klotok yang tidak bisa digunakan untuk angkutan penyeberangan kendaraan roda empat," ungkapnya.
Dulhadi menambahkan, peningkatan penumpang pada Idul Fitri memang rutin terjadi, sehingga pengguna kendaraan roda empat harus bersabar menunggu antrean untuk menyeberang menuju dua kecamatan tersebut yang dipisahkan oleh Sungai Sekura.
KMP Semah hanya mampu menampung sekitar sepuluh unit kendaraan pribadi dan 50 unit sepeda motor. "Tetapi kalau banyak truk muatannya jadi berkurang karena truk lebih besar sehingga memakan ruangan," ujarnya.
Kecamatan Teluk Keramat dan Paloh yang hingga kini masih belum terhubung karena jembatan penghubung yang telah selesai dibangun tidak kunjung dioperasikan.
Penyeberangan menggunakan jasa feri KMP Semah merupakan satu-satunya akses untuk menuju Kecamatan Teluk Keramat dan Paloh.
Jayadi salah seorang warga Desa Pimpinan, Kecamatan Teluk Keramat berharap, Pemerintah Kabupaten Sambas segera memfungsikan Jembatan Sekura yang telah selesai dibangun sejak belasan tahun lalu, tapi hingga kini belum juga difungsikan.
Ia menuding, ada permainan antara pengambil kebijakan dengan kapal motor kecil yang selama ini melayani penyeberangan dari dermaga Pasar Sekura tujuan Dermaga Tanjung Harapan sehingga Jembatan penghubung di dua kecamatan itu tidak kunjung difungsikan.
(A057)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012