Bantul (ANTARA Kalbar) - Gempa bumi tektonik berkekuatan 5,2 skala Richter yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya pada Rabu, pukul 17.59 WIB, tidak menimbulkan kerusakan di Kabupaten Bantul.
"Sampai saat ini tidak ada laporan adanya korban maupun kerusakan bangunan fisik akibat gempa itu," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto di Bantul, Rabu.
Menurut dia, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, lokasi gempa tersebut di titik 11.61 Lintang Selatan - 109.45 Bujur Timur atau sekitar 424 km barat daya Bantul.
"Selain tidak berpotensi menimbulkan tsunami juga pusat gempa jauh, sehingga masyarakat di sebagian wilayah Bantul tidak merasakan getaran," katanya yang mengaku tidak merasakan getaran.
Menurut dia, gempa yang terjadi dilaut pada kedalaman 29 km itu juga tidak semua dirasakan masyarakat di pesisir pantai Bantul.
"Begitu ada informasi gempa petugas langsung memantu dan melakukan koordinasi dengan tim pengendalian bencana yang ada di daerah, sebagian memang merasakan tetapi tidak besar dan tidak membuat panik," katanya.
(KR-HRI)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Sampai saat ini tidak ada laporan adanya korban maupun kerusakan bangunan fisik akibat gempa itu," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto di Bantul, Rabu.
Menurut dia, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, lokasi gempa tersebut di titik 11.61 Lintang Selatan - 109.45 Bujur Timur atau sekitar 424 km barat daya Bantul.
"Selain tidak berpotensi menimbulkan tsunami juga pusat gempa jauh, sehingga masyarakat di sebagian wilayah Bantul tidak merasakan getaran," katanya yang mengaku tidak merasakan getaran.
Menurut dia, gempa yang terjadi dilaut pada kedalaman 29 km itu juga tidak semua dirasakan masyarakat di pesisir pantai Bantul.
"Begitu ada informasi gempa petugas langsung memantu dan melakukan koordinasi dengan tim pengendalian bencana yang ada di daerah, sebagian memang merasakan tetapi tidak besar dan tidak membuat panik," katanya.
(KR-HRI)
Editor : Nurul Hayat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012