Banda Aceh (ANTARA Kalbar) - Masyarakat Jepang menghibahkan satu unit gedung asrama yang dilengkapi teknik tahan gempa untuk Panti Asuhan Nurul Huda di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

"Gedung yang dihibahkan masyarakat Jepang ini menggunakan teknologi tahan gempa dengan teknologi anyaman polypropylene band (PP band)," kata Konselor Devisi Ekonomi Kedutaan Besar Jepang Atsushi Saito di Aceh Besar, Senin.

Dalam upacara serah terima gedung asrama dari perwakilan masyarakat Jepang kepengelola Panti Asuhan, Atsushi mengatakan, pembangunan gedung tersebut merupakan salah satu wujud perhatian masyarakat Jepang untuk generasi Aceh.

"Kami yakin penghuni panti yang menempati gedung berlantai dua ini akan lebih nyaman, sebab seluruh dinding dan tiang bangunan dilengkapi teknologi tahan gempa," katanya.

Pembangunan gedung berteknologi tahan gempa senilai 97.640 dolar Amerika Serikat itu dilakukan pada Maret 2012 setelah adanya perjanjian kerja sama antara Pemerintah Jepang dengan yayasan pembangunan ekonomi rakyat Provinsi Aceh.

Dijelaskannya, pemasangan PP band di setiap bangunan merupakan salah satu upaya memperkuat dinding rumah agar tidak hancur saat terjadi musibah gempa bumi.

"Gempa bukanlah penyebab kematian tetapi bangunan yang tidak kuatlah yang dapat membuat jatuhnya korban saat bencana alam terjadi," katanya.

Karena itu, ia menyarankan, agar bangunan yang telah dibangun di kawasan Aceh Besar itu dapat dilanjutkan di daerah lainnya di Aceh karena Aceh merupakan salah satu kawasan rawan gempa.

"Kami berharap gedung yang sudah dibangun ini dapat dirawat dan juga bisa dikembangkan selanjutnya di daerah lainnya yang ada di Aceh," katanya.

Panti asuhan Nurul Huda yang berada di kawasan Aceh Besar itu dihuni sebanyak 120 orang berasal dari korban tsunami, konflik dan fakir miskin yang ada di provinsi berpenduduk sekitar 4,6 juta jiwa tersebut.

(KR-IFL)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012