Sungai Raya (ANTARA Kalbar) - Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nafsiah Mboi menyatakan dukungan penuh dan apresiasinya kepada
pemerintah Kabupaten Kubu Raya yang memaksimalkan peran puskesmas dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Saya kagum dengan cara pikir Bupati Kubu Raya, yang lebih mengedepankan Peningkatan Status Puskesmas, dari Puskesmas Pembantu menjadi Puskesmas Induk, Puskesmas Induk menjadi Puskesmas Rawat Inap. Ini jelas bisa memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam menjangkau pelayanan kesehatan," kata Nafsiah, saat melakukan kunjungan ke Puskesmas Rawat Inap, Sungai Durian, Kubu Raya, Rabu.
Dia menyatakan mendukung beberapa rencana kerja program kesehatan Pemkab Kubu Raya seperti memberikan pelayanan Jamkesda kepada masyarakat dan program Komite Kesehatan Desa yang menjadi ujung tombak dinas kesehatan setempat dalam menyampaikan informasi dan pembinaan kesehatan kepada masyarakat.
"Dari penuturan bupati Kubu Raya, pihaknya juga tidak berniat untuk membangun rumah sakit daerah, karena yang akan banyak menguras anggaran belanja pemerintah setiap tahunnya, namun mengalihkan anggaran tersebut untuk peningkatan puskesmas. Selain itu, dengan adanya Jamkesda di Kubu Raya nampak wujud kepedulian Pemkab memberikan pelayanan kesehatan cuma-cuma kepada masyarakat," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga berpesan kepada Pemkab Kubu Raya agar memperketat pengawasan terhadap petugas kesehatan di lapangan. Dikhawatirkan terdapat oknum yang memotong anggaran Jamkesmas.
"Karena akan sangat naif jika ada petugas memperkaya diri dari hak orang miskin," tuturnya.
Sementara itu, Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan menyatakan saat ini sudah ada 19 puskesmas rawat inap di kabupaten yang dipimpinnya. Namun, dari jumlah tersebut, baru ada sembilan puskesmas yang melayani 24 jam, yakni Puskesmas Sungai Durian, Ambawang, Teluk Pakedai, Radak, Padang Tikar, Batu Ampar, Rasau Jaya, Kubu.
"Dari sembilan puskesmas ini merupakan puskesmas perawatan, ada juga puskesmas yang melayani 24 jam tetapi bukan puskesmas perawatan," tuturnya.
Menurut Muda, pelayanan puskesmas 24 jam tidak hanya memberikan pertolongan pertama saja. Tapi siap bila harus melakukan rujukan ke rumah sakit.
(pso-171)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Saya kagum dengan cara pikir Bupati Kubu Raya, yang lebih mengedepankan Peningkatan Status Puskesmas, dari Puskesmas Pembantu menjadi Puskesmas Induk, Puskesmas Induk menjadi Puskesmas Rawat Inap. Ini jelas bisa memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam menjangkau pelayanan kesehatan," kata Nafsiah, saat melakukan kunjungan ke Puskesmas Rawat Inap, Sungai Durian, Kubu Raya, Rabu.
Dia menyatakan mendukung beberapa rencana kerja program kesehatan Pemkab Kubu Raya seperti memberikan pelayanan Jamkesda kepada masyarakat dan program Komite Kesehatan Desa yang menjadi ujung tombak dinas kesehatan setempat dalam menyampaikan informasi dan pembinaan kesehatan kepada masyarakat.
"Dari penuturan bupati Kubu Raya, pihaknya juga tidak berniat untuk membangun rumah sakit daerah, karena yang akan banyak menguras anggaran belanja pemerintah setiap tahunnya, namun mengalihkan anggaran tersebut untuk peningkatan puskesmas. Selain itu, dengan adanya Jamkesda di Kubu Raya nampak wujud kepedulian Pemkab memberikan pelayanan kesehatan cuma-cuma kepada masyarakat," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga berpesan kepada Pemkab Kubu Raya agar memperketat pengawasan terhadap petugas kesehatan di lapangan. Dikhawatirkan terdapat oknum yang memotong anggaran Jamkesmas.
"Karena akan sangat naif jika ada petugas memperkaya diri dari hak orang miskin," tuturnya.
Sementara itu, Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan menyatakan saat ini sudah ada 19 puskesmas rawat inap di kabupaten yang dipimpinnya. Namun, dari jumlah tersebut, baru ada sembilan puskesmas yang melayani 24 jam, yakni Puskesmas Sungai Durian, Ambawang, Teluk Pakedai, Radak, Padang Tikar, Batu Ampar, Rasau Jaya, Kubu.
"Dari sembilan puskesmas ini merupakan puskesmas perawatan, ada juga puskesmas yang melayani 24 jam tetapi bukan puskesmas perawatan," tuturnya.
Menurut Muda, pelayanan puskesmas 24 jam tidak hanya memberikan pertolongan pertama saja. Tapi siap bila harus melakukan rujukan ke rumah sakit.
(pso-171)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012