Cirebon (ANTARA Kalbar) - Sejumlah pedagang batik di Kampung Batik Trusmi, Cirebon, Jawa Barat, mengaku omzet penjualan mereka pada libur awal Tahun Baru Islam 1434 Hijriyah meningkat dibandingkan hari biasa.
"Penjualan berbagai busana batik memasuki liburan pergantian Tahun Baru Islam 1434 Hijriyah, omzet penjualan cukup menggairahkan, biasanya hanya mendapatkan Rp5 juta kini naik menjadi Rp9 juta," kata Muryanto, pedagang batik di Trusmi Kecamatan Plered Kabupaten Cirbeon, Jumat.
Setiap libur panjang jumlah pengunjung wisata kampung batik dipadati ribuan pengunjung dari berbagai kota. Mereka berbelanja busana batik, sehingga penjualan meningkat dibandingkan hari biasa.
Permintaan busana batik khas Cirebon, menurut Mur, terus mengalami kenaikan sehingga usaha batik kembali bangkit, sebelumnya sempat sepi pesanan.
Sementara itu, Kurniawan, pedagang batik lain mengaku, libur pergantian tahun baru Islam jumlah pengunjung wisata batik Trusmi meningkat, sehingga omzet penjualan batik naik dibandingkan hari biasanya.
Kini, omzet penjualan mencapai Rp7 juta biasanya hanya Rp3 juta, diperkirakan hingga hari Minggu pengunjung masih terus berdatangan.
Usaha batik di Trusmi Cirebon, kata dia, semakin meningkat setelah lokasi pasar batik dibangun, sebelumnya perajin kesulitan menjual hasil karya mereka karena mengandalkan pedagang keliling dan pesanan toko di luar kota.
(EJS)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Penjualan berbagai busana batik memasuki liburan pergantian Tahun Baru Islam 1434 Hijriyah, omzet penjualan cukup menggairahkan, biasanya hanya mendapatkan Rp5 juta kini naik menjadi Rp9 juta," kata Muryanto, pedagang batik di Trusmi Kecamatan Plered Kabupaten Cirbeon, Jumat.
Setiap libur panjang jumlah pengunjung wisata kampung batik dipadati ribuan pengunjung dari berbagai kota. Mereka berbelanja busana batik, sehingga penjualan meningkat dibandingkan hari biasa.
Permintaan busana batik khas Cirebon, menurut Mur, terus mengalami kenaikan sehingga usaha batik kembali bangkit, sebelumnya sempat sepi pesanan.
Sementara itu, Kurniawan, pedagang batik lain mengaku, libur pergantian tahun baru Islam jumlah pengunjung wisata batik Trusmi meningkat, sehingga omzet penjualan batik naik dibandingkan hari biasanya.
Kini, omzet penjualan mencapai Rp7 juta biasanya hanya Rp3 juta, diperkirakan hingga hari Minggu pengunjung masih terus berdatangan.
Usaha batik di Trusmi Cirebon, kata dia, semakin meningkat setelah lokasi pasar batik dibangun, sebelumnya perajin kesulitan menjual hasil karya mereka karena mengandalkan pedagang keliling dan pesanan toko di luar kota.
(EJS)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012