Jakarta (ANTARA Kalbar) - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyatakan permintaan maaf terhadap dua anggota DPR yang namanya sempat dilaporkan kepada Badan Kehormatan DPR RI sebagai terduga pemeras perusahaan BUMN.

"Pekan lalu saya sudah mengirim surat yang isinya merevisi dua nama anggota DPR yang sebenarnya tidak terkait sama sekali, tapi namanya ikut terlampir, yakni Bapak Muhammad Ikhlas El Qudsi dan Ibu Andi Timo Pangerang," kata Dahlan Iskan usai rapat dengan Badan Kehormatan DPR RI di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu.

Menurut Dahlan, pencantuman dua nama tersebut adalah kekhilafannya karena setelah dicermati ulang, ternyata tidak terkait pada anggota DPR RI yang menjadi terduga pemeras perusahaan BUMN.

Karena itu, dia menyatakan meminta maaf dan berusaha memperbaikinya dengan membuat siaran pers.

"Kepada dua orang itu saya minta maaf. Saya juga sudah membuat siaran yang menyatakan mereka bersih," ujarnya.

Mantan Direktur Utama PT PLN ini menambahkan pada surat yang dikirimkannya kepada Badan Kehormatan DPR RI pekan lelau, selain merevisi dua nama anggota DPR RI tersebut, ia juga menambahkan dua nama baru anggota DPR RI sebagai terduga pemeras perusahaan BUMN.

Ketika ditanya, apa yang dibicarakan dengan Badan Kehormatan DPR RI, Dahlan menyatakan, dirinya sudah berbicara serius dan membicarakan materi yang lebih substantif perihal dugaan pemerasan kepada perusahaan BUMN.

Namun, Dahlan enggan membicarakannya, dengan alasan rapat tersebut tertutup dan rahasia.

"Saya tidak bisa menceritakannya, karena rapat dengan BK DPR adalah tertutup dan rahasia," tuturnya.

(R024)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012