Bandung (ANTARA Kalbar) - Astra Daihatsu Motor (ADM) masih menunggu keputusan pemerintah untuk mengeluarkan regulasi terkait mobil murah ramah lingkungan atau "Low Cost and Green Car" (LCGC).

"Terkait dengan LCGC, kami masih menunggu regulasi dari pemerintah, namun yang pasti pabrik kami telah siap untuk memproduksi," kata Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor Sudirman MR, dalam Workshop Wartawan Industri dan Otomotif 2012, di Bandung, Jumat.

Pihaknya berharap agar regulasi mobil murah dan ramah lingkungan tersebut akan segera ditandatangani oleh pemerintah.

"Kami berharap segera ditandatangani, karenasudah banyak yang menanyakan kepada kami kapan untuk produksi," ujar Sudirman.

Sudirman menjelaskan bahwa kesiapan tersebut bukan hanya bagi pabriknya saja, namun juga dari para pemasok dan juga suplier telah siap apabila LCGC diproduksi.

Sebelumnya, pada bulan September lalu, Menteri Perindustrian, MS Hidayat mengatakan bahwa LCGC merupakan program prioritas dari Kementerian Perindustrian.

"LCGC ini adalah salah satu prioritas program Kementerian Perindustrian. Saya bertanggung jawab atas regulasi ini. Butuh dua tahun lebih untuk meyakinkan semua pihak bahwa mobil murah dan ramah lingkungan adalah trend global," ujar Hidayat, di Jakarta.


Hidayat mengatakan, secara garis besar LCGC dikategorikan sebagai mobil dengan konsumsi BBM lebih dari 20 km per liter sehingga emisi karbon yang dihasilkan sedikit.

"Dua produk ini sejalan dengan misi pengurangan emisi karbon Indonesia sebesar 20 persen di tahun 2020 dan misi menghemat konsumsi BBM," ujarnya.

Untuk batasan harga kata Hidayat belum disepakati, karena masih ada pembahasan pembebasan pajak dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Salah satu poin penting yang dibahas adalah pembebasan Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPn BM).

"Regulasi dalam waktu dekat akan selesai. LCGC adalah 'bayinya' Kemenperin. Ibarat wanita hamil tua, regulasi ini tinggal tunggu tanggal lahir," ujar Hidayat.

Hidayat berharap agar Toyota dan Daihatsu dapat terus berpartisipasi dalam pengembangan LCGC dengan mengajak subkontraktor berinvestasi di Indonesia.

"Keterlibatan komponen dalam negeri membuat Indonesia merasa semakin memiliki. Saya ingin industri komponen menjadi bagian tak terpisahkan dari industri otomotif indonesia," ujarnya.

(V003)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012