Pontianak (ANTARA Kalbar) - Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Pontianak menyatakan, butuh waktu empat hingga lima hari untuk melakukan evakuasi terhadap barang-barang kelontong dari kapal motor layar (KLM) Rema Perkasa yang tenggelam di Sungai Kapuas Pontianak, Kamis.

"Dari berita acara yang kami pegang, KLM Rema Perkasa memuat 500 ton beras dan kelontong yang dinakhodai oleh Raji tenggelam karena menubruk bagian belakang kapal tanker MT Asumi XXVI (ralat berita sebelumnya, red) yang dinakhodai oleh Sugeng Suryanto, dari Pontianak tujuan Pelabuhan Pertamina Tanjung Uban," kata Kepala Seksi KPLP Pontianak, Suhardi di Pontianak, Kamis.

Suhardi menjelaskan, penyebab tubrukan tersebut diduga kuat karena jarak pandang sewaktu itu, yang diperkirakan hanya sejauh 50 meter, sehingga keduanya tidak melihat dengan jelas saat akan berpapasan dalam berlawanan arah sehingga terjadilah tubrukan.

Suhardi menjelaskan, kronologis kejadian, pada Kamis, sekitar pukul 07.30 WIB, terjadi tubrukan antara KLM Rema Perkasa bermuatan beras dan kelontong dari Semarang tujuan Pontianak, dengan kapal tanker MT Asumi milik Pertamina ketika hendak keluar dari Pontianak, kapal itu sedang kosong.

"Tubrukan terjadi saat KLM Rema Perkasa hendak memotong haluan kapal tanker MT Asumi, sehingga menubruk bagian belakang kapal tanker itu, meskipun sudah dipandu," ujarnya.

Karena KLM Rema Perkasa terbuat dari kayu sehingga pecah, dan akhirnya karam, setelah tubrukan dengan kapal tanker Pertamina yang terbuat dari besi.

Kepala Seksi KPLP Pontianak menyatakan, akibat tabrakan atau tubrukan itu, tidak sampai mengganggu keluar masuk kapal motor lainnya, baik dari arah Pontianak keluar, maupun dari luar ke Pontianak, karena lokasi tubrukan masih di dalam, bukan di muara Sungai Kapuas.

"Lebar alur Sungai Kapuas dalam itu sekitar 250 meter sehingga, kapal lain masih bisa keluar masuk ke pelabuhan Pontianak dan sebaliknya," ungkap Suhardi.

Menurut dia, KPLP saat ini sudah menurunkan dua kapal untuk melakukan evakuasi, terhadap barang-barang milik KLM Rema Perkasa yang bisa diselamatkan.

Akibat insiden tersebut, semua anak buah kapal dan nakhoda KLM Rema Perkasa yang berjumlah 12 orang selamat. "Kami saat ini masih mendalami penyebab lainnya pasca-tabrakan kapal tersebut," ujar Suhardi.

***1***

(U.A057/





(U.A057/B/N005/N005) 13-12-2012 17:07:09

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012