Jakarta (ANTARA Kalbar) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan penyerapan belanja modal yang baru mencapai 72 persen mendekati akhir tahun, membutuhkan pembenahan agar kualitas pencairan anggaran pada tahun mendatang dapat lebih baik.

"Timing-nya masih tidak begitu baik, mestinya dari kuartal satu hingga empat itu secara proposional terbelanjakan sehingga memberikan momentum yang baik," katanya di Jakarta, Kamis .

Hatta mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperbaiki agar kualitas penyerapan belanja modal dapat lebih baik, salah satunya adalah Kementerian/Lembaga wajib menyiapkan perencanaan proyek dengan lebih matang.

"Proyek harus betul-betul siap, karena banyak sekali persoalan akibat proyek tidak siap, lahan tidak siap. Ini tidak boleh terjadi lagi," ujarnya.

Ia mengharapkan ada proses pengadaan barang dan jasa serta pencairan anggaran yang lebih mudah serta berbasis pada akuntabilitas sehingga mempermudah proses penyerapan dan tetap taat asas.

"Caranya membuat proses tender lebih simple tapi akuntabilitasnya ada, misalkan apabila ada protes jangan sampai berlarut-larut sehingga eksekusinya cepat. Selain itu, melakukan penyerapan jangan bertele-tele, mungkin kita harus melakukan perbaikan di aturan pengadaan barang," ujarnya.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, per 21 Desember 2012, realisasi belanja modal baru mencapai Rp126,7 triliun atau 72 persen dari pagu APBN-Perubahan sebesar Rp176,1 triliun.

Sedangkan terkait penyerapan belanja negara secara keseluruhan, Hatta optimis pada akhir tahun realisasi dapat mencapai 96 persen, apalagi belanja subsidi telah melebihi pagu karena konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) melebihi kuota.

"Itu akan 96 persen. Jangan lupa, kita juga dihantam subsidi BBM yang sudah mencapai sekian triliun. Itu akan menggenjot kenaikan belanja, walau kita sayangkan kenapa belanjanya ke subsidi," katanya.

(S034)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012