Washington DC (ANTARA Kalbar) - Di beberapa daerah terpencil di dunia, dokter dan petugas kesehatan menggunakan telepon pintar yang dimodifikasi secara khusus sebagai mikroskop laboratorium guna membantu mendiagnosa penyakit.
Telepon hasil modifikasi yang disebut CellScope ini dapat menangkap dan mengirim gambar lewat jaringan telepon, gambar-gambar sampel medis beresolusi tinggi. Gambar-gambar ini diharapkan akan bertambah baik seiring kemajuan teknologi.
Para peneliti di laboratorium mekanik seluler di Universitas California – Berkeley telah mengembangkan mikroskop diagnosa berkualitas yang menggunakan telepon pintar iPhone buatan Apple. Tetapi teknologi itu akan segera bisa digunakan dengan telepon-telepon lain yang menggunakan sistem Android dan sistem operasi lainnya.
Menurut peneliti Eva Schmid, kamera CellScope yang dilengkapi dengan optik pembesar berkualitas tinggi dan sebuah layar sentuh berukuran besar, bisa membuat gambar yang kualitasnya menyaingi mikroskop laboratorium yang bagus.
“Gambar yang diperbesar bisa ditunjukkan langsung pada layar dan dapat diperbesar atau dipotret dan direkam dalam bentuk video atau dikirim ke blog, situs internet atau Facebook,†papar Schmid.
Schmid mengatakan laboratorium Universitas California di Berkeley sedang mengembangkan cara-cara untuk menggunakan lensa-lensa optik telepon pintar tadi guna membantu mendiagnosa penyakit-penyakit di berbagai belahan dunia dimana sumber-sumber tenaga medis terbatas.
Ia mengatakan, “Orang di desa dapat mengambil gambar setitik darah dengan CellScope dan kemudian mengirimnya ke rumah sakit sehingga dokter dapat melihat gambar tersebut, mendiagnosa dan mengirim informasi kembali kepada pasienâ€.
Satu aplikasi yang sedang dikembangkan adalah penggunaan foto-foto telfon berkualitas tinggi untuk menganalisa contoh dahak penderita TBC.
Schmid mengatakan Institut Kesehatan Nasional dan Yayasan Bill Gates mendanai proyek yang menggunakan CellScopes untuk mendeteksi Loa Loa – cacing berukuran mikroskopik – yang biasanya disebut cacing mata, yang menulari sekitar 10 juta orang di seluruh dunia.
Schmid juga terlibat dalam sebuah proyek yang menggunakan optik telepon pintar yang dipercanggih untuk membuat siswa-siswa sekolah menyelidiki lingkungan mereka dengan cara yang menyenangkan dan rinci.
Schmid menambahkan mikroskop tradisional memberi kesempatan belajar terpisah karena hanya dapat digunakan satu orang siswa saja. Tetapi layar sentuh CellScope mengubah itu.
“Beberapa orang dapat melihat gambar itu pada saat bersamaan dan guru juga dapat lebih cepat membantu memusatkan perhatian dan membahas apa yang terjadi dalam gambar tersebut saat itu juga,†ungkap Schmid.
Schmid menjelaskan perkembangan CellScope itu baru-baru ini dalam pertemuan tahunan American
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Telepon hasil modifikasi yang disebut CellScope ini dapat menangkap dan mengirim gambar lewat jaringan telepon, gambar-gambar sampel medis beresolusi tinggi. Gambar-gambar ini diharapkan akan bertambah baik seiring kemajuan teknologi.
Para peneliti di laboratorium mekanik seluler di Universitas California – Berkeley telah mengembangkan mikroskop diagnosa berkualitas yang menggunakan telepon pintar iPhone buatan Apple. Tetapi teknologi itu akan segera bisa digunakan dengan telepon-telepon lain yang menggunakan sistem Android dan sistem operasi lainnya.
Menurut peneliti Eva Schmid, kamera CellScope yang dilengkapi dengan optik pembesar berkualitas tinggi dan sebuah layar sentuh berukuran besar, bisa membuat gambar yang kualitasnya menyaingi mikroskop laboratorium yang bagus.
“Gambar yang diperbesar bisa ditunjukkan langsung pada layar dan dapat diperbesar atau dipotret dan direkam dalam bentuk video atau dikirim ke blog, situs internet atau Facebook,†papar Schmid.
Schmid mengatakan laboratorium Universitas California di Berkeley sedang mengembangkan cara-cara untuk menggunakan lensa-lensa optik telepon pintar tadi guna membantu mendiagnosa penyakit-penyakit di berbagai belahan dunia dimana sumber-sumber tenaga medis terbatas.
Ia mengatakan, “Orang di desa dapat mengambil gambar setitik darah dengan CellScope dan kemudian mengirimnya ke rumah sakit sehingga dokter dapat melihat gambar tersebut, mendiagnosa dan mengirim informasi kembali kepada pasienâ€.
Satu aplikasi yang sedang dikembangkan adalah penggunaan foto-foto telfon berkualitas tinggi untuk menganalisa contoh dahak penderita TBC.
Schmid mengatakan Institut Kesehatan Nasional dan Yayasan Bill Gates mendanai proyek yang menggunakan CellScopes untuk mendeteksi Loa Loa – cacing berukuran mikroskopik – yang biasanya disebut cacing mata, yang menulari sekitar 10 juta orang di seluruh dunia.
Schmid juga terlibat dalam sebuah proyek yang menggunakan optik telepon pintar yang dipercanggih untuk membuat siswa-siswa sekolah menyelidiki lingkungan mereka dengan cara yang menyenangkan dan rinci.
Schmid menambahkan mikroskop tradisional memberi kesempatan belajar terpisah karena hanya dapat digunakan satu orang siswa saja. Tetapi layar sentuh CellScope mengubah itu.
“Beberapa orang dapat melihat gambar itu pada saat bersamaan dan guru juga dapat lebih cepat membantu memusatkan perhatian dan membahas apa yang terjadi dalam gambar tersebut saat itu juga,†ungkap Schmid.
Schmid menjelaskan perkembangan CellScope itu baru-baru ini dalam pertemuan tahunan American
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013