Pontianak (ANTARA Kalbar) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Balai Besar Wilayah II Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak menyatakan, sejumlah perairan di Kalimantan Barat untuk sementara tidak aman untuk pelayaran semua jenis kapal motor.

"Tidak amannya pelayaran kapal motor di sejumlah perairan Kalbar, karena ketinggian gelombang berpotensi hingga 5,0 meter," kata Prakirawan BMKG Balai Besar Wilayah II Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak, Prada Wellyantama di Pontianak, Jumat.

Data BMKG Balai Besar Wilayah II Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak mencatat, kawasan perairan laut yang berpotensi gelombang tinggi itu, diantaranya perairan China Selatan utara Natuna, Kepulauan Natuna, Laut Natuna, Kepulauan Anabas, dan Sambas, dari Jumat (4/1) hingga Senin (7/1) berpotensi terjadi gelombang setinggi 2,0 hingga 5,0 meter.

"Gelombang setinggi 5,0 meter berpotensi di perairan laut China Selatan utara Natuna, Kepulauan Natuna, Laut Natuna, sehingga berbahaya bagi semua jenis pelayaran," ujar Prada.

Sementara, untuk tiga perairan laut lainnya, yakni perairan Pontianak, Karimata, dan Ketapang, dengan ketinggian gelombangnya rata-rata mulai 1,0 meter hingga 2,0 meter sehingga berbahaya untuk kapal motor ukuran kecil, katanya.

Data BMKG Balai Besar Wilayah II Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak, mencatat ketinggian gelombang dua meter berbahaya untuk pelayaran kapal tongkang dan kapal nelayan.

Ketinggian gelombang tiga meter berbahaya untuk pelayaran kapal tongkang, nelayan, tugboat, kapal roro, feri, sedangkan untuk ketinggian gelombang empat hingga lima meter atau lebih, sangat berbahaya untuk semua jenis kapal.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalimantan Barat, Gatot Rudiyono memprediksi, gelombang tinggi di kawasan perairan laut provinsi itu hingga Januari 2013, sehingga akan berdampak pada menurunnya produksi ikan tangkap nelayan.

(U.A057)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013