Pontianak (ANTARA Kalbar) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Balai Besar Wilayah II Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak, Selasa, mengeluarkan peringatan (warning) terhadap nelayan, karena sejumlah perairan di Kalimantan Barat tidak aman untuk pelayaran.

"BMKG pusat telah mengeluarkan peringatan, bahwa sejumlah perairan di Indonesia tidak aman untuk pelayaran menggunakan semua jenis kapal motor, termasuk di Kalbar, sehingga kami teruskan lagi peringatan tersebut," kata Prakirawan BMKG Balai Besar Wilayah II Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak, Erika Mardiyanti di Pontianak, Selasa.

Data BMKG Balai Besar Wilayah II Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak mencatat, dari Selasa (8/1) hingga Jumat (11/1) ada lima kawasan perairan laut Kalbar yang berpotensi terjadi gelombang setinggi 5,0 meter hingga 7,0 meter sehingga sangat berbahaya bagi semua jenis pelayaran.

Kelima kawasan perairan laut Kalbar yang berpotensi terjadi gelombang setinggi 5,0 meter hingga 7,0 meter tersebut, diantaranya perairan China Selatan utara Natuna, Kepulauan Natuna, Laut Natuna, Kepulauan Anabas, dan Sambas.

Kemudian tiga kawasan perairan laut Kalbar lainnya, yakni perairan Pontianak, Karimata, dan Ketapang, dengan ketinggian gelombangnya rata-rata mulai 2,0 meter hingga 4,0 meter sehingga juga sangat berbahaya untuk kapal motor ukuran kecil, dan sedang, kata Erika.

Data BMKG Balai Besar Wilayah II Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak, mencatat ketinggian gelombang dua meter berbahaya untuk pelayaran kapal tongkang dan kapal nelayan.

Ketinggian gelombang tiga meter berbahaya untuk pelayaran kapal tongkang, nelayan, tugboat, kapal roro, feri, sedangkan untuk ketinggian gelombang empat hingga lima meter atau lebih, sangat berbahaya untuk semua jenis kapal.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalimantan Barat, Gatot Rudiyono memprediksi, gelombang tinggi di kawasan perairan laut provinsi itu hingga Januari 2013, sehingga akan berdampak pada menurunnya produksi ikan tangkap nelayan.

"Produksi ikan tangkap akan menurun, kebanyakan nelayan enggan melaut, karena gelombang cukup tinggi," ujarnya.

(A057)



 

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013