Gorontalo (ANTARA Kalbar) - Sebanyak 108 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Indonesia dalam keadaan kritis dan membutuhkan pengelolaan secara terpadu.
"Sejak tahun 2010 kami berupaya memperbaiki DAS di 108 titik prioritas, dan menghentikan kerusakan lingkungan di 14 DAS yang rawan bencana," kata Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan saat berkunjung ke Gorontalo, Jumat.
Kementerian Kehutanan juga melakukan penanaman pohon di lahan kritis DAS prioritas sebesar 1,6 juta hektare, sebagai langkah rehabilitasi lingkungan.
Menurutnya pengelolaan DAS sebagai wilayah tangkapan air, menjadi kunci untuk mempertahankan kualitas ekosistem.
Namun usaha pemulihan tersebut, kata dia, akan sulit dilakukan jika tidak didukung oleh peningkatan usaha pengendalian pencemaran air limbah industri maupun rumah tangga.
Selain itu, perlu ada pengaturan dan pengawasan kegiatan budidaya perairan, penertiban tata guna lahan dan pengendalian erosi.
"Danau merupakan pengendali tata air dalam DAS juga harus diperhatikan kelestarian dan kondisinya," ujarnya.
Keberadaan danau yang memiliki hubungan timbal balik dengan hutan, dimana hutan yang kondisi baik akan menjadikan kondisi danau yang baik pula.
Ia menambahkan, pengelolaan DAS terpadu harus melibatkan peran pemerintah daerah, masyarakat dan swasta, serta koordinasi lintas sektoral.
(D015)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Sejak tahun 2010 kami berupaya memperbaiki DAS di 108 titik prioritas, dan menghentikan kerusakan lingkungan di 14 DAS yang rawan bencana," kata Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan saat berkunjung ke Gorontalo, Jumat.
Kementerian Kehutanan juga melakukan penanaman pohon di lahan kritis DAS prioritas sebesar 1,6 juta hektare, sebagai langkah rehabilitasi lingkungan.
Menurutnya pengelolaan DAS sebagai wilayah tangkapan air, menjadi kunci untuk mempertahankan kualitas ekosistem.
Namun usaha pemulihan tersebut, kata dia, akan sulit dilakukan jika tidak didukung oleh peningkatan usaha pengendalian pencemaran air limbah industri maupun rumah tangga.
Selain itu, perlu ada pengaturan dan pengawasan kegiatan budidaya perairan, penertiban tata guna lahan dan pengendalian erosi.
"Danau merupakan pengendali tata air dalam DAS juga harus diperhatikan kelestarian dan kondisinya," ujarnya.
Keberadaan danau yang memiliki hubungan timbal balik dengan hutan, dimana hutan yang kondisi baik akan menjadikan kondisi danau yang baik pula.
Ia menambahkan, pengelolaan DAS terpadu harus melibatkan peran pemerintah daerah, masyarakat dan swasta, serta koordinasi lintas sektoral.
(D015)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013