Bandung (ANTARA Kalbar) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi bekerja sama dengan PT Len Industri (Persero) akan segera melakukan uji publik perangkat "electric card reader" atau alat pembaca data e-KTP yang akan diproduksi massal dan didistribusikan ke seluruh Indonesia.
"BPPT dan Len Industri saat ini tengah melakukan kerja sama untuk alat pembaca e-KTP, dalam satu atau dua bulan ke depan alat itu akan segera di uji publik, sejauh ini prosesnya berlangsung cukup lancar," kata Kepala BPPT Dr Marzan A Iskandar pada acara Rakor Badan BPPT di Kota Bandung, Rabu.
Menurut Marzan, pihaknya saat ini tengah melakukan rancangan dan pembuatan komponen alat pembaca data kependudukan yang ada dalam e-KTP yang nantinya akan ditempatkan di instansi dan fasilitas yang memerlukan data e-KTP.
Ia menyebutkan, BPPT dan Len telah mampu membuat teknologi hasil pengembangan secara mandiri anak bangsa untuk e-KTP tersebut yang menggunakan teknologi dan komponen dalam negeri.
"Nantinya alat itu akan diuji publik, dievaluasi serta setelah sempurna akan diproduksi secara masal oleh Len Industri, kemudian didistribusikan ke seluruh Indonesia," kata Marzan.
Keberhasilan BPPT dan Len dalam pengembangan alat pembaca e-KTP itu cukup membanggakan, sehingga tidak perlu mengimpor alat pembaca data kependudukan itu dari luar negeri karena telah bisa diproduksi di dalam negeri.
"Tentunya secara teknologi produksi ini sangat siap untuk mendukung program e-KTP di Indonesia, dan yang jelas harganya lebih bersaing dan bisa dioperasikan dalam kondisi apapun yang dikombain dengan teknologi energi yang telah dimiliki oleh PT Len Industri," katanya.
Kepala BPPT menyebutkan, perangkat electronic card reader itu yang dikembangkan oleh BPPT dan Len tidak berbasis magnetik namun menggunakan semacam gelombang radio.
"Pengoperasiannya e-KTP ditempelkan di alat itu yang otomatis akan memunculkan data pemegang KTP tersebut, termasuk catatan lainnya," kata Marzan.
(S033)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"BPPT dan Len Industri saat ini tengah melakukan kerja sama untuk alat pembaca e-KTP, dalam satu atau dua bulan ke depan alat itu akan segera di uji publik, sejauh ini prosesnya berlangsung cukup lancar," kata Kepala BPPT Dr Marzan A Iskandar pada acara Rakor Badan BPPT di Kota Bandung, Rabu.
Menurut Marzan, pihaknya saat ini tengah melakukan rancangan dan pembuatan komponen alat pembaca data kependudukan yang ada dalam e-KTP yang nantinya akan ditempatkan di instansi dan fasilitas yang memerlukan data e-KTP.
Ia menyebutkan, BPPT dan Len telah mampu membuat teknologi hasil pengembangan secara mandiri anak bangsa untuk e-KTP tersebut yang menggunakan teknologi dan komponen dalam negeri.
"Nantinya alat itu akan diuji publik, dievaluasi serta setelah sempurna akan diproduksi secara masal oleh Len Industri, kemudian didistribusikan ke seluruh Indonesia," kata Marzan.
Keberhasilan BPPT dan Len dalam pengembangan alat pembaca e-KTP itu cukup membanggakan, sehingga tidak perlu mengimpor alat pembaca data kependudukan itu dari luar negeri karena telah bisa diproduksi di dalam negeri.
"Tentunya secara teknologi produksi ini sangat siap untuk mendukung program e-KTP di Indonesia, dan yang jelas harganya lebih bersaing dan bisa dioperasikan dalam kondisi apapun yang dikombain dengan teknologi energi yang telah dimiliki oleh PT Len Industri," katanya.
Kepala BPPT menyebutkan, perangkat electronic card reader itu yang dikembangkan oleh BPPT dan Len tidak berbasis magnetik namun menggunakan semacam gelombang radio.
"Pengoperasiannya e-KTP ditempelkan di alat itu yang otomatis akan memunculkan data pemegang KTP tersebut, termasuk catatan lainnya," kata Marzan.
(S033)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013