Jakarta (Antara Kalbar) - Bank Indonesia (BI) menyatakan telah melakukan pembelian emas sebanyak 30 ribu troy ons atau setara 933 kilogram, sehingga total simpanan logam mulia bank sentral menjadi 73,93 ton pada akhir 2012.
"Simpanan dalam bentuk emas pada akhir 2012 sebesar 2.377.046 troy ons (setara 73,93 ton), naik 30 ribu troy ons karena ada pembelian pada 2012," kata Direktur Eksekutif Departemen Keuangan Internal BI Mubarakah kepada wartawan di Gedung BI, Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan dalam neraca keuangan BI per 31 Desember 2012, tercatat nilai aset dalam bentuk emas sebesar Rp38,24 triliun, atau mengalami peningkatan dari Rp33,51 triliun pada akhir tahun sebelumnya.
"Kalau bicara emas, jangan dibayangkan semua kepemilikan BI berwujud fisik emas batangan, tetapi sebagian ada yang berupa surat berharga emas," kata Mubarakah.
Secara total, aset BI tercatat sebesar Rp1.519 triliun per akhir tahun 2012, atau meningkat dari Rp1.371 triliun pada akhir tahun 2011. Sementara itu aset terbesar merupakan surat berharga, yang nilainya mencapai Rp874,34 triliun, meningkat dari Rp843,12 triliun.
Kepemilikan emas oleh bank sentral sebagai wujud cadangan devisa yang diperlukan BI dalam melaksanakan tugas mengelola moneter dan menjaga stabilitas perekonomian.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Simpanan dalam bentuk emas pada akhir 2012 sebesar 2.377.046 troy ons (setara 73,93 ton), naik 30 ribu troy ons karena ada pembelian pada 2012," kata Direktur Eksekutif Departemen Keuangan Internal BI Mubarakah kepada wartawan di Gedung BI, Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan dalam neraca keuangan BI per 31 Desember 2012, tercatat nilai aset dalam bentuk emas sebesar Rp38,24 triliun, atau mengalami peningkatan dari Rp33,51 triliun pada akhir tahun sebelumnya.
"Kalau bicara emas, jangan dibayangkan semua kepemilikan BI berwujud fisik emas batangan, tetapi sebagian ada yang berupa surat berharga emas," kata Mubarakah.
Secara total, aset BI tercatat sebesar Rp1.519 triliun per akhir tahun 2012, atau meningkat dari Rp1.371 triliun pada akhir tahun 2011. Sementara itu aset terbesar merupakan surat berharga, yang nilainya mencapai Rp874,34 triliun, meningkat dari Rp843,12 triliun.
Kepemilikan emas oleh bank sentral sebagai wujud cadangan devisa yang diperlukan BI dalam melaksanakan tugas mengelola moneter dan menjaga stabilitas perekonomian.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013