Bogor (Antara Kalbar) - Menteri Pertanian Suswono mengapresiasi pelaksanaan Festival Bunga dan Buah (FBBN) 2013 sebagai salah satu upaya mendorong masyarakat mencintai buah lokal.
"Ini momentun yang sangat baik untuk meningkatkan kecintaan kepada buah nusantara," kata Menteri saat menghadiri FBBN 2013 di Kampus Institut Pertanian Bogor, Kampus Baranangsiang, Kota Bogor, Minggu.
Menteri mengatakan, Kementerian Pertanian terus berupaya meningkatkan produksi dan kualitas buah nusantara.
"Banyaknya buah impor masuk menjadi pesaing buah lokal," kata menteri.
Menurut menteri, kunci untuk mengatasi persoalan tersebut adalah dengan meningkatkan daya saing buah lokal terhadap buah impor.
"Indonesia ini memiliki wilayah strategis pengembangan buah tropis yang tidak bisa diproduksi di daerah sub tropis. Jadi akan kita kembangkan agar bisa di produksi," kata menteri.
Kembali menteri mengatakan, kunci agar buah nusantara berkembang adalah dengan mengajak masyarakat untuk mencintai buah lokal.
"Dengan begitu buah impor tidak membanjiri pasar domestik. Karena produksi buah impor masih 10 persen dibanding yang diproduksi di lokal, tapi di lapangan kita masih defisit buah," ujarnya.
Menurut dia, melalui gerakan Revolusi Oranye yang didalamnya terdapat rangkaian Festival Bunga dan Buah Nusantara bisa meningkatkan kecintaan terhadap buah lokal.
Rektor IPB Prof Herry Suhardiyanto, MSc mengatakan untuk mendukung kemampuan memproduksi bunga dan buah nusantara siap untuk mengembangkan inovasi.
"Kerja sama semua pihak untuk membangun inovasi buah tropika bagi kesejahteraan dan kejayaan masyarakat," kata Rektor.
Karnaval Festival Bunga dan Buah Nusantara 2013 diikuti sekitar 5.000 peserta yang terdiri dari civitas akademika, masyarakat umum dan stakeholder.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Ini momentun yang sangat baik untuk meningkatkan kecintaan kepada buah nusantara," kata Menteri saat menghadiri FBBN 2013 di Kampus Institut Pertanian Bogor, Kampus Baranangsiang, Kota Bogor, Minggu.
Menteri mengatakan, Kementerian Pertanian terus berupaya meningkatkan produksi dan kualitas buah nusantara.
"Banyaknya buah impor masuk menjadi pesaing buah lokal," kata menteri.
Menurut menteri, kunci untuk mengatasi persoalan tersebut adalah dengan meningkatkan daya saing buah lokal terhadap buah impor.
"Indonesia ini memiliki wilayah strategis pengembangan buah tropis yang tidak bisa diproduksi di daerah sub tropis. Jadi akan kita kembangkan agar bisa di produksi," kata menteri.
Kembali menteri mengatakan, kunci agar buah nusantara berkembang adalah dengan mengajak masyarakat untuk mencintai buah lokal.
"Dengan begitu buah impor tidak membanjiri pasar domestik. Karena produksi buah impor masih 10 persen dibanding yang diproduksi di lokal, tapi di lapangan kita masih defisit buah," ujarnya.
Menurut dia, melalui gerakan Revolusi Oranye yang didalamnya terdapat rangkaian Festival Bunga dan Buah Nusantara bisa meningkatkan kecintaan terhadap buah lokal.
Rektor IPB Prof Herry Suhardiyanto, MSc mengatakan untuk mendukung kemampuan memproduksi bunga dan buah nusantara siap untuk mengembangkan inovasi.
"Kerja sama semua pihak untuk membangun inovasi buah tropika bagi kesejahteraan dan kejayaan masyarakat," kata Rektor.
Karnaval Festival Bunga dan Buah Nusantara 2013 diikuti sekitar 5.000 peserta yang terdiri dari civitas akademika, masyarakat umum dan stakeholder.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013