Chicago (Antara Kalbar) - General Motors dan Honda akan bekerja sama mengembangkan kendaraan energi fuel cell dengan target akan memulai produksi massal tahun 2020.
Seperti dilaporkan AFP, kerjasama ini ditujukan untuk memecahkan dua masalah terbesar fuel cell yaitu harga yang tinggi dan kurangnya stasiun pengisian.
"Honda dan GM sangat ingin mempercepat penetrasi pasar fuel cell karena teknologinya yang ramah lingkungan," kata petinggi Honda Takanobu Ito lewat pernyataan.
"Kami senang bisa bekerja sama demi fuel cell dan menciptakan sistem yang canggih, yang lebih baik, dan harganya lebih terjangkau," lanjut Ito.
Para insinyur dari kedua perusahaan akan bekerja sama untuk mengembangkan generasi berikutnya dari teknologi fuel cell.
GM dan Honda akan bertukar penelitian masing-masing dan melakukan penelitian bersama di Michigan dan Jepang.
Perjanjian dua pihak itu tidak mencakup manufaktur, namun kemungkinan mereka akan menggunakan dasar mesin yang sama, demikian juga untuk tangki penyimpanan fuel cell.
Salah satu tujuan kerjasama itu adalah untuk mengurangi biaya dengan cara melibatkan pemasok guna mengembangkan komponen standar yang lebih murah.
"Kerjasama ini dibangun berdasarkan kekuatan Honda dan GM sebagai yang terdepan dalam teknologi sel bahan bakar hidrogen," kata bos GM Dan Akerson.
Teknologi fuel cell dinilai menjanjikan untuk kendaraan ramah lingkungan sebab tidak ada emisi kecuali uap air dari knalpot.
Fuel cell menggunakan hidrogen yang dibuat dari sumber bebas polusi misalnya angin dan biomassa.
Teknologi fuel cell yang ada saat ini memungkinkan kendaraan untuk menjelajah hingga 640 kilometer dengan satu tangki penuh.
Waktu pengisian dari tangki kosong hingga penuh hanya perlu lima menit dan ini adalah kelebihan fuel cell dibandingkan mobil listrik.
GM mulai mengembangkan pada teknologi fuelcell sejak 1960-an.Ada 119 kendaraan GM dengan teknologi tersebut sejak tahun 2007.
Sementara itu, Honda berencana meluncurkan fuel cell FCX Clarity di Jepang dan Amerika Serikat mulai 2015.
(Ant News)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Seperti dilaporkan AFP, kerjasama ini ditujukan untuk memecahkan dua masalah terbesar fuel cell yaitu harga yang tinggi dan kurangnya stasiun pengisian.
"Honda dan GM sangat ingin mempercepat penetrasi pasar fuel cell karena teknologinya yang ramah lingkungan," kata petinggi Honda Takanobu Ito lewat pernyataan.
"Kami senang bisa bekerja sama demi fuel cell dan menciptakan sistem yang canggih, yang lebih baik, dan harganya lebih terjangkau," lanjut Ito.
Para insinyur dari kedua perusahaan akan bekerja sama untuk mengembangkan generasi berikutnya dari teknologi fuel cell.
GM dan Honda akan bertukar penelitian masing-masing dan melakukan penelitian bersama di Michigan dan Jepang.
Perjanjian dua pihak itu tidak mencakup manufaktur, namun kemungkinan mereka akan menggunakan dasar mesin yang sama, demikian juga untuk tangki penyimpanan fuel cell.
Salah satu tujuan kerjasama itu adalah untuk mengurangi biaya dengan cara melibatkan pemasok guna mengembangkan komponen standar yang lebih murah.
"Kerjasama ini dibangun berdasarkan kekuatan Honda dan GM sebagai yang terdepan dalam teknologi sel bahan bakar hidrogen," kata bos GM Dan Akerson.
Teknologi fuel cell dinilai menjanjikan untuk kendaraan ramah lingkungan sebab tidak ada emisi kecuali uap air dari knalpot.
Fuel cell menggunakan hidrogen yang dibuat dari sumber bebas polusi misalnya angin dan biomassa.
Teknologi fuel cell yang ada saat ini memungkinkan kendaraan untuk menjelajah hingga 640 kilometer dengan satu tangki penuh.
Waktu pengisian dari tangki kosong hingga penuh hanya perlu lima menit dan ini adalah kelebihan fuel cell dibandingkan mobil listrik.
GM mulai mengembangkan pada teknologi fuelcell sejak 1960-an.Ada 119 kendaraan GM dengan teknologi tersebut sejak tahun 2007.
Sementara itu, Honda berencana meluncurkan fuel cell FCX Clarity di Jepang dan Amerika Serikat mulai 2015.
(Ant News)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013