Yogyakarta (Antara Kalbar) - Indonesia dinilai banyak pihak belum siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, yang tinggal satu setengah tahun menuju tahap pelaksanaannya, kata Ketua Bidang Organisasi Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Edy Suandi Hamid.
"Hal itu disebabkan daya saing ekonomi nasional dan daerah belum siap," kata Edy yang juga Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, untuk memberikan kontribusi pemikiran dan langkah di tingkat pemerintahan maupun dunia usaha menyangkut kesiapan Indonesia menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, Pengurus Pusat (PP) Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) akan mengadakan seminar nasional dan Sidang Pleno XVI.
"Kegiatan bertema 'Mempercepat Penguatan Daya Saing Ekonomi Daerah Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015' itu akan diselenggarakan di Jambi, 18-20 September 2013," kata Edy yang juga ketua panitia pelaksana pusat kegiatan itu.
Ia mengatakan, tujuan penyelenggaraan seminar nasional dan Sidang Pleno XVI adalah menganalisis dimensi daya saing ekonomi nasional dan daerah, mengidentifikasi sektor atau produk andalan ekonomi daerah, menganalisis peluang dan tantangan yang dihadapi oleh dunia usaha.
Selain itu, memberikan masukan kepada pemerintah dan pelaku ekonomi bagi perumusan kebijakan dan strategi untuk mempercepat peningkatan daya saing ekonomi.
"Melalui forum itu diharapkan muncul berbagai rekomendasi strategis untuk mempercepat peningkatan daya saing ekonomi di tingkat daerah dan nasional sehingga Indonesia lebih siap menghadapi MEA 2015," katanya.
Menurut dia, kegiatan itu akan menghadirkan tiga menteri yang memberikan "keynote speech", yakni Menteri Koordinator Perekonomian, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/KepalaBappenas, dan Menteri Keuangan.
Pada "plenary session" ada delapan pembicara dari kementerian, perguruan tinggi, dan lembaga lain, sedangkan pada "parallel session" akan diisi oleh para dosen dari berbagai perguruan tinggi dan ekonom ISEI cabang maupun pusat.
"Seminar akan dihadiri oleh berbagai kalangan baik pembuat kebijakan, pelaku usaha, pengamat, akademisi, mahasiswa maupun masyarakat umum yang berkepentingan, sedangkan sidang pleno akan diikuti oleh PP ISEI dan Ketua Cabang ISEI di seluruh Indonesia," katanya.
(HJ Cahyono)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013