Batam (Antara Kalbar) - Mantan Presiden RI ke-3 Baharudin Jusuf Habibie akan membangun komplek rumah sakit pada lahan seluas 8,6 hektare di Kawasan Batam Centre Kota Batam yang dinilai sangat strategis.
"Nanti akan ada rumah sakit, pusat perkantoran dan pendidikan," kata BJ Habibie saat meninjau lahan yang terletak bersebelahan dengan Politeknik Negeri Batam di Batam Centre, Sabtu.
Kondisi Batam yang terletak berdekatan dengan Singapura dan Malaysia menjadi pertimbangan sehingga akan sangat mendukung terutama karyawan-karyawan perusahaan kawasan tersebut.
"Bila disini (Batam) nanti bisa bekerja sama dengan dokter di Singapura, Malaysia, China atau daerah Asia lain. Tidak hanya dokter, pasiennya juga bisa dari negara-negara tersebut selain tentunya dari dalam negeri," kata dia.
Pembangunan rumah sakit tersebut, kata dia, awalnya merupakan ide dari Ainun (istri BJ Habibie) namun belum terlaksana hingga wafat.
"Awalnya memang ide dari Ibu Ainun. Meski dia sudah meninggal, namun saya yakin dia akan senang bila rumah sakit ini bisa terbangun," kata Habibie.
Ia mengatakan, infrastruktur Batam sangat mendukung sehingga pasiennya bisa berasal dari luar Batam atau luar negeri.
"Batam punya bandara yang memiliki landasan terpanjang dengan jarak hanya 15 menit dari sini (lokasi rumah sakit), pelabuhan internasional yang sangat dekat dengan tempat ini. Jadi memungkinkan pasien dari luar daerah dan luar negeri berobat kesini," kata dia.
Habibie mengatakan, siapa saja boleh membantu dan terlibat dalam pembangunan rumah sakit yang akan segera dibangun tersebut.
Selain meninjau lahan rumah sakit, Habibie dan rombongan juga direncanakan menghadiri kegiatan Yayasan Keluarga Batam (YKB) milik Sri Soedarsono yang merupakan adik kandung BJ Habibie.
Meresmikan Bugis Centre, melakukan pertemuan dengan jajaran BP Batam, menjadi pembicara dalam acara Kadin Batam dan meninjau pusat industri animasi PT Kinema di Nongsa, katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Nanti akan ada rumah sakit, pusat perkantoran dan pendidikan," kata BJ Habibie saat meninjau lahan yang terletak bersebelahan dengan Politeknik Negeri Batam di Batam Centre, Sabtu.
Kondisi Batam yang terletak berdekatan dengan Singapura dan Malaysia menjadi pertimbangan sehingga akan sangat mendukung terutama karyawan-karyawan perusahaan kawasan tersebut.
"Bila disini (Batam) nanti bisa bekerja sama dengan dokter di Singapura, Malaysia, China atau daerah Asia lain. Tidak hanya dokter, pasiennya juga bisa dari negara-negara tersebut selain tentunya dari dalam negeri," kata dia.
Pembangunan rumah sakit tersebut, kata dia, awalnya merupakan ide dari Ainun (istri BJ Habibie) namun belum terlaksana hingga wafat.
"Awalnya memang ide dari Ibu Ainun. Meski dia sudah meninggal, namun saya yakin dia akan senang bila rumah sakit ini bisa terbangun," kata Habibie.
Ia mengatakan, infrastruktur Batam sangat mendukung sehingga pasiennya bisa berasal dari luar Batam atau luar negeri.
"Batam punya bandara yang memiliki landasan terpanjang dengan jarak hanya 15 menit dari sini (lokasi rumah sakit), pelabuhan internasional yang sangat dekat dengan tempat ini. Jadi memungkinkan pasien dari luar daerah dan luar negeri berobat kesini," kata dia.
Habibie mengatakan, siapa saja boleh membantu dan terlibat dalam pembangunan rumah sakit yang akan segera dibangun tersebut.
Selain meninjau lahan rumah sakit, Habibie dan rombongan juga direncanakan menghadiri kegiatan Yayasan Keluarga Batam (YKB) milik Sri Soedarsono yang merupakan adik kandung BJ Habibie.
Meresmikan Bugis Centre, melakukan pertemuan dengan jajaran BP Batam, menjadi pembicara dalam acara Kadin Batam dan meninjau pusat industri animasi PT Kinema di Nongsa, katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013