Pontianak (Antara Kalbar) - Ketua Umum Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) Eko Budiwiyono mengatakan, dari 26 Bank Pembangunan Daerah di seluruh Indonesia, 13 diantaranya telah memenuhi target modal minimal Rp1 triliun sampai September 2013.
"Modal sebesar itu sebagai syarat agar Bank Pembangunan Daerah menjadi BPD Regional Champion, paling lambat pada tahun depan sudah semua," kata Eko Budiwiyono di Pontianak, Kamis.
Ia melanjutkan, seluruh BPD di Indonesia mempunyai komitmen yang tinggi untuk tampil sebagai pemimpin di daerahnya masing-masing.
Menurut dia, komitmen tersebut semakin kuat sejak dicanangkan BPD Regional Champion (BRC) oleh Bank Indonesia. "Ada 23 paket kebijakan di bidang moneter dan perbankan pada tanggal 21 Desember 2010 untuk mencapai target tersebut," kata dia.
Ia menambahkan, BPD terus-menerus membenahi diri agar dapat lepas dari bayang-bayang perbankan nasional serta menjadi motor bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
"Ada tiga pilar yang menjadi fokus perhatian BRC," katanya. Pertama, ketahanan kelembagaan yang kuat, BPD berkomitmen untuk meningkatkan permodalan. Selain itu, meningkatkan efisiensi guna mencapai tingkat profibilitas yang memadai sehingga dapat memberikan kredit dengan suku bunga yang kompetitif kepada masyarakat.
Kedua, dalam perannya sebagai agen pembangunan wilayah, BPD menargetkan porsi yang lebih besar untuk kredit di sektor yang produktif dan meningkatkan fungsi intermediasi, khususnya UMKM.
Ketiga, untuk meningkatkan kemampuan melayani kebutuhan masyarakat, BPD akan mempunyai program standarisasi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang ditunjang perluasan jaringan kantor guna mendukung terwujudnya sistem keuangan yang inklusif.
"Caranya, dengan meningkatkan akses seluas-luasnya ke masyarakat setempat melalui penciptaan produk dan jasa yang semakin variatif dan unggul," ujarnya.
Saat ini, sebagian besar BPD telah berupaya memperluas jaringan kantor maupun kedai layanan mikro. Asbanda mencatat, hingga Desember 2012, jumlah kantor layanan BPD seluruh Indonesia sebanyak 4.610 unit, dengan jumlah ATM ada 3.468 unit.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Modal sebesar itu sebagai syarat agar Bank Pembangunan Daerah menjadi BPD Regional Champion, paling lambat pada tahun depan sudah semua," kata Eko Budiwiyono di Pontianak, Kamis.
Ia melanjutkan, seluruh BPD di Indonesia mempunyai komitmen yang tinggi untuk tampil sebagai pemimpin di daerahnya masing-masing.
Menurut dia, komitmen tersebut semakin kuat sejak dicanangkan BPD Regional Champion (BRC) oleh Bank Indonesia. "Ada 23 paket kebijakan di bidang moneter dan perbankan pada tanggal 21 Desember 2010 untuk mencapai target tersebut," kata dia.
Ia menambahkan, BPD terus-menerus membenahi diri agar dapat lepas dari bayang-bayang perbankan nasional serta menjadi motor bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
"Ada tiga pilar yang menjadi fokus perhatian BRC," katanya. Pertama, ketahanan kelembagaan yang kuat, BPD berkomitmen untuk meningkatkan permodalan. Selain itu, meningkatkan efisiensi guna mencapai tingkat profibilitas yang memadai sehingga dapat memberikan kredit dengan suku bunga yang kompetitif kepada masyarakat.
Kedua, dalam perannya sebagai agen pembangunan wilayah, BPD menargetkan porsi yang lebih besar untuk kredit di sektor yang produktif dan meningkatkan fungsi intermediasi, khususnya UMKM.
Ketiga, untuk meningkatkan kemampuan melayani kebutuhan masyarakat, BPD akan mempunyai program standarisasi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang ditunjang perluasan jaringan kantor guna mendukung terwujudnya sistem keuangan yang inklusif.
"Caranya, dengan meningkatkan akses seluas-luasnya ke masyarakat setempat melalui penciptaan produk dan jasa yang semakin variatif dan unggul," ujarnya.
Saat ini, sebagian besar BPD telah berupaya memperluas jaringan kantor maupun kedai layanan mikro. Asbanda mencatat, hingga Desember 2012, jumlah kantor layanan BPD seluruh Indonesia sebanyak 4.610 unit, dengan jumlah ATM ada 3.468 unit.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013