Pontianak (Antara Kalbar) - Bank Indonesia mencatat perekonomian Provinsi Kalimantan Barat pada triwulan III-2013 tumbuh 6,41 persen (year on year) atau lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar 6,20 persen.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalbar Hilman Tisnawan di Pontianak, Rabu, mengatakan secara triwulanan pertumbuhan ekonomi Kalbar pada triwulan laporan juga lebih tinggi dibandingkan triwulan II-2013 yang tumbuh sebesar 5,64 persen.

"Pada sisi permintaan, pertumbuhan tersebut didorong oleh pertumbuhan ekspor dan konsumsi," katanya.

Sedangkan secara sektoral, pertumbuhan terutama didorong oleh kinerja pada sektor pertanian, angkutan dan komunikasi serta keuangan, persewaan dan jasa perusahaan.

Ia melanjutkan, kinerja perekonomian Provinsi Kalbar secara sektoral pada triwulan III-2013 ditandai dengan peningkatan kinerja di sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; sektor angkutan dan komunikasi; sektor pertanian, sektor jasa, serta sektor listrik, gas dan air bersih.

"Namun sektor ekonomi lainnya menunjukkan perlambatan dibandingkan triwulan yang sama di tahun sebelumnya," ujarnya.

Meski pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) ikut mengalami perlambatan, namun bersama-sama dengan sektor pertanian dan sektor jasa-jasa memberikan kontribusi terbesar mencapai 4,30 persen dari angka pertumbuhan secara keseluruhan.

Hilman Tisnawan menjelaskan, kondisi tersebut dipengaruhi oleh struktur ekonomi Provinsi Kalbar yang masih didominasi oleh sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel dan restoran, serta sektor industri pengolahan.

"Ketiga sektor tersebut membentuk sekitar 61,21 persen terhadap total PDRB, sedangkan 38,79 persen dibentuk oleh enam sektor lainnya," katanya.

Sedangkan untuk inflasi, puncaknya terjadi pada awal triwulan III-2013 dan cenderung melandai hingga akhir triwulan.

Kondisi tersebut terjadi seiring kenaikan harga BBM subsidi yang telah diberlakukan secara penuh sejak akhir triwulan II-2013 dan berlangsungnya even keagamaan puasa, Lebaran dan sembahyang kubur serta pilkada.

Laju inflasi pada triwulan laporan mencapai 3,81 persen, lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya dan triwulan III-2012 yang masing-masing mencapai 1,69 persen dan 2,07 persen.

"Angka inflasi tahunan pada triwulan III-2013 tersebut yakni 8,21 persen, menjadi yang tertinggi dalam dua tahun terakhir, meskipun masih lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang mencapai 8,40 persen," katanya. ***3***

 

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013