Pontianak (Antara Kalbar) - Bank Indonesia Perwakilan Kalbar dalam kajiannya menyebutkan, inflasi di Kalimantan Barat mengalami puncaknya di awal triwulan III 2013 dan cenderung melandai hingga akhir triwulan. Kondisi tersebut terjadi seiring kenaikan harga BBM subsidi yang telah diberlakukan secara penuh sejak akhir triwulan II 2013 (Juni 2013) dan berlangsungnya even keagamaan puasa, lebaran dan sembahyang kubur serta pilkada.

 Laju inflasi pada triwulan laporan mencapai 3,81% (qtq), lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya dan triwulan III 2012 yang mencapai 1,69% (qtq) dan 2,07% (qtq).

Dengan perkembangan tersebut, secara tahunan inflasi IHK di Kalimantan Barat pada triwulan III 2013 mencapai 8,21% (yoy). Angka inflasi tahunan pada triwulan III 2013 tersebut menjadi yang tertinggi dalam dua tahun terakhir, meskipun masih lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang mencapai 8,40% (yoy).

Berdasarkan kelompok komoditas, terlihat bahwa seluruh kelompok komoditas mengalami inflasi yang lebih tinggi dari triwulan sebelumnya. Secara triwulanan, kelompok komoditas Bahan Makanan, Perumahan, Pendidikan dan Transpor memiliki andil terbesar terhadap inflasi, masing-masing mencapai 1,34%, 1,01%, 0,38% dan 0,74% (qtq).

Bensin, sewa rumah, daging ayam ras dan beras menjadi komoditas yang memiliki andil dan laju inflasi triwulanan terbesar.

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013