Sungai Raya (Antara Kalbar) - Salah satu peserta seleksi calon anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kubu Raya menduga penyeleksian yang telah dilaksanakan tim seleksi, terdapat proses maupun mekanisme yang tidak adil.
Pasalnya dalam proses seleksi, saat diwawancarai mendapatkan pertanyaan yang berbeda-beda. Dan tenggat waktu yang juga berbeda antara peserta satu dan peserta lainnya ketika dibandingkan ditanyakan sesama peserta, kata Yanto Hasanah di Sungai Raya, Selasa.
"Berarti dapat kita simpulkan seleksi wawancara yang dilakukan oleh tim seleksi tidak menggunakan standar baku, apakah begitu prosedur wawancara yang sesungguhnya dalam proses perekrutan," katanya.
Dirinya mempertanyakan tidak transparannya tim seleksi mengenai bobot nilai hasil wawancara. Karena sampai saat ini tidak diberitahukan kepada peserta.
Dalam wawancara itu sendiri juga, ia mengatakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tim seleksi tidak berkompeten dalam melakukan perekrutan.
"Saya sendiri yang telah berkecimpung di dalam penyelenggaraan pemilu sebagai ketua PPK Kecamatan Sungai Raya selama sepuluh tahun, namun dalam proses wawancara tersebut yang dilakukan tim seleksi hanya wawancara secara umum saja tidak dilakukan secara menyeluruh," katanya.
Dia menyatakan, ketika proses perekrutan anggota KPU yang nantinya menjadi penyelenggara pemilu dilakukan tidak secara objektif dan profesional.
"Kekhawatiran kita adalah apakah peserta yang diloloskan nantinya mempunyai kredibilitas yang jelas dalam menyelenggarakan pemilu mendatang," kata Yanto.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Pasalnya dalam proses seleksi, saat diwawancarai mendapatkan pertanyaan yang berbeda-beda. Dan tenggat waktu yang juga berbeda antara peserta satu dan peserta lainnya ketika dibandingkan ditanyakan sesama peserta, kata Yanto Hasanah di Sungai Raya, Selasa.
"Berarti dapat kita simpulkan seleksi wawancara yang dilakukan oleh tim seleksi tidak menggunakan standar baku, apakah begitu prosedur wawancara yang sesungguhnya dalam proses perekrutan," katanya.
Dirinya mempertanyakan tidak transparannya tim seleksi mengenai bobot nilai hasil wawancara. Karena sampai saat ini tidak diberitahukan kepada peserta.
Dalam wawancara itu sendiri juga, ia mengatakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tim seleksi tidak berkompeten dalam melakukan perekrutan.
"Saya sendiri yang telah berkecimpung di dalam penyelenggaraan pemilu sebagai ketua PPK Kecamatan Sungai Raya selama sepuluh tahun, namun dalam proses wawancara tersebut yang dilakukan tim seleksi hanya wawancara secara umum saja tidak dilakukan secara menyeluruh," katanya.
Dia menyatakan, ketika proses perekrutan anggota KPU yang nantinya menjadi penyelenggara pemilu dilakukan tidak secara objektif dan profesional.
"Kekhawatiran kita adalah apakah peserta yang diloloskan nantinya mempunyai kredibilitas yang jelas dalam menyelenggarakan pemilu mendatang," kata Yanto.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013