Sungai Raya (Antara Kalbar) - Banyak pihak memberikan apresiasi dan dukungan terhadap tim seleksi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, meski proses perekrutan anggota KPU setempat menimbulkan pro dan kontra terkait adanya indikasi tidak profesionalnya kinerja tim seleksi.
"Memasuki tahap sepuluh besar seleksi anggota KPU Kubu Raya periode 2013-2018, tim seleksi memang banyak mendapatkan kritikan atas kinerja yang dilakukan selama perekrutan komisioner tersebut, tidak dipungkiri juga kinerja penyeleksian itu mendapatkan dukungan," kata Ketua Forum Pemantau Kinerja Eksekutif Legislatif (Fiksel) Kabupaten Kubu Raya, Izharudin, S.Sos di Sungai Raya, Selasa.
Menurutnya, kontradiksi yang terjadi dalam tahapan perekrutan Komisioner KPU Kubu Raya itu juga merupakan hal yang wajar di dalam dunia demokrasi.
"Namun kembali lagi kepada mekanisme penyelenggaraan tersebut, KPU Provinsi Kalbar selaku penyelenggara seleksi dari pantauan kami telah berjalan sesuai dengan proses tahapan yang telah dibakukan," katanya lagi.
Terkait dengan adanya protes yang disampaikan sejumlah pihak, menurut dia, sudah sewajarnya penyelenggara memberikan penjelasan kepada calon anggota tersebut.
Dia menuturkan sejauh ini pihaknya terus memantau proses tahapan seleksi tersebut, karena ia menganggap perekrutan komisioner KPU Kubu Raya ini merupakan akses awal terbentuknya demokrasi yang bermartabat dan memiliki kredibilitas yang tinggi.
"Karena jika proses perekrutan tersebut telah dinodai dengan kecurangan, kita khawatirkan ke depan proses Pemilu mulai dari Pemilu legislatif hingga Pilpres 2014 akan sangat berpengaruh oleh kelima komisioner yang menjabat nantinya," tuturnya.
Menurutnya, saat ini tim seleksi KPU Kubu Raya telah menjalankan tupoksi serta kewenangannya secara profesional.
Pihaknya berharap, pada seleksi sepuluh besar yang nantinya dilaksanakan, tim seleksi dapat kembali mengedepankan independensi, netralitas serta mengedepankan prinsip-prinsip demokrasi transparansi dalam perekrutan tersebut.
"Kami juga akan tetap mengawal proses tersebut," katanya.
Di tempat yang sama, tokoh pemuda kecamatan Sungai Kakap, Firman, menambahkan, dirinya sangat mendukung kinerja yang telah dilakukan tim seleksi dalam perekrutan anggota komisioner KPU Kubu Raya tersebut.
"Kami mengapresiasi hasil dari sepuluh besar calon anggota KPU tersebut, mengenai digugurkannya beberapa anggota komisioner KPU Kubu Raya yang lama, kami pikir hasil tersebut merupakan hal yang mutlak dan tidak bisa diganggu gugat, karena kami yakin proses penyeleksian tersebut dilihat dari berbagai pertimbangan-pertimbangan yang jelas dan kuat," katanya.
Dia juga mengimbau kepada tim seleksi untuk dapat lebih mengedepankan transparansi di dalam proses penyeleksian. Baik itu di dalam penilaian atau faktor-faktor lainnya dalam memutuskan calon anggota KPU nantinya.
"Mengenai protes-protes yang dilakukan, hal tersebut tidak ada salahnya, asal jangan indah kabar dari pada rupa," katanya.
Sementara, tokoh masyarakat Arang Limbung, Yudi juga menyatakan hal yang serupa, dirinya mengapresiasikan kinerja timsel KPU Provinsi Kalbar yang selama ini telah melakukan tugas dan fungsinya secara benar sesuai dengan kapasitas tim seleksi dalam menjalankan perekrutan.
"Kita terus mengawal proses penyeleksian tersebut dan kita berharap pada keputusan final nantinya dapat memunculkan lima orang komisioner KPU Kubu Raya yang mempunyai kredibilitas yang tinggi dan tidak dapat dibeli oleh kepentingan apapun," tuturnya.
Tokoh masyarakat Sungai Asam, Heriansyah, juga menyatakan akan mendukung penuh terhadap keputusan yang telah diambil oleh tim seleksi saat ini. Dirinya menyikapi terkait seleksi yang telah dilaksanakan tersebut merupakan langkah awal dalam memulai demokrasi yang bersih di Kubu Raya.
"Kita sangat tidak menginginkan ke depan, kelima anggota komisioner yang terpilih dapat dimanfaatkan oleh pihak lain yang mengedepankan kepentingannya dengan cara yang tidak dibenarkan dalam demokrasi yang ada," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Memasuki tahap sepuluh besar seleksi anggota KPU Kubu Raya periode 2013-2018, tim seleksi memang banyak mendapatkan kritikan atas kinerja yang dilakukan selama perekrutan komisioner tersebut, tidak dipungkiri juga kinerja penyeleksian itu mendapatkan dukungan," kata Ketua Forum Pemantau Kinerja Eksekutif Legislatif (Fiksel) Kabupaten Kubu Raya, Izharudin, S.Sos di Sungai Raya, Selasa.
Menurutnya, kontradiksi yang terjadi dalam tahapan perekrutan Komisioner KPU Kubu Raya itu juga merupakan hal yang wajar di dalam dunia demokrasi.
"Namun kembali lagi kepada mekanisme penyelenggaraan tersebut, KPU Provinsi Kalbar selaku penyelenggara seleksi dari pantauan kami telah berjalan sesuai dengan proses tahapan yang telah dibakukan," katanya lagi.
Terkait dengan adanya protes yang disampaikan sejumlah pihak, menurut dia, sudah sewajarnya penyelenggara memberikan penjelasan kepada calon anggota tersebut.
Dia menuturkan sejauh ini pihaknya terus memantau proses tahapan seleksi tersebut, karena ia menganggap perekrutan komisioner KPU Kubu Raya ini merupakan akses awal terbentuknya demokrasi yang bermartabat dan memiliki kredibilitas yang tinggi.
"Karena jika proses perekrutan tersebut telah dinodai dengan kecurangan, kita khawatirkan ke depan proses Pemilu mulai dari Pemilu legislatif hingga Pilpres 2014 akan sangat berpengaruh oleh kelima komisioner yang menjabat nantinya," tuturnya.
Menurutnya, saat ini tim seleksi KPU Kubu Raya telah menjalankan tupoksi serta kewenangannya secara profesional.
Pihaknya berharap, pada seleksi sepuluh besar yang nantinya dilaksanakan, tim seleksi dapat kembali mengedepankan independensi, netralitas serta mengedepankan prinsip-prinsip demokrasi transparansi dalam perekrutan tersebut.
"Kami juga akan tetap mengawal proses tersebut," katanya.
Di tempat yang sama, tokoh pemuda kecamatan Sungai Kakap, Firman, menambahkan, dirinya sangat mendukung kinerja yang telah dilakukan tim seleksi dalam perekrutan anggota komisioner KPU Kubu Raya tersebut.
"Kami mengapresiasi hasil dari sepuluh besar calon anggota KPU tersebut, mengenai digugurkannya beberapa anggota komisioner KPU Kubu Raya yang lama, kami pikir hasil tersebut merupakan hal yang mutlak dan tidak bisa diganggu gugat, karena kami yakin proses penyeleksian tersebut dilihat dari berbagai pertimbangan-pertimbangan yang jelas dan kuat," katanya.
Dia juga mengimbau kepada tim seleksi untuk dapat lebih mengedepankan transparansi di dalam proses penyeleksian. Baik itu di dalam penilaian atau faktor-faktor lainnya dalam memutuskan calon anggota KPU nantinya.
"Mengenai protes-protes yang dilakukan, hal tersebut tidak ada salahnya, asal jangan indah kabar dari pada rupa," katanya.
Sementara, tokoh masyarakat Arang Limbung, Yudi juga menyatakan hal yang serupa, dirinya mengapresiasikan kinerja timsel KPU Provinsi Kalbar yang selama ini telah melakukan tugas dan fungsinya secara benar sesuai dengan kapasitas tim seleksi dalam menjalankan perekrutan.
"Kita terus mengawal proses penyeleksian tersebut dan kita berharap pada keputusan final nantinya dapat memunculkan lima orang komisioner KPU Kubu Raya yang mempunyai kredibilitas yang tinggi dan tidak dapat dibeli oleh kepentingan apapun," tuturnya.
Tokoh masyarakat Sungai Asam, Heriansyah, juga menyatakan akan mendukung penuh terhadap keputusan yang telah diambil oleh tim seleksi saat ini. Dirinya menyikapi terkait seleksi yang telah dilaksanakan tersebut merupakan langkah awal dalam memulai demokrasi yang bersih di Kubu Raya.
"Kita sangat tidak menginginkan ke depan, kelima anggota komisioner yang terpilih dapat dimanfaatkan oleh pihak lain yang mengedepankan kepentingannya dengan cara yang tidak dibenarkan dalam demokrasi yang ada," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013