Jakarta (Antara Kalbar) - Wakil Presiden (Wapres) Boediono mengatakan keluhan masyarakat soal keterlambatan yang terjadi dalam penerbangan di Tanah Air menjadi perhatian penuh pemerintah untuk segera membenahi pengelolaan dan fasilitas bandara terutama di Soekarno-Hatta (Soetta).

"Untuk itu pemerintah menggelar rapat untuk membahas secara detail, mengenai perbaikan dan kelancaran Bandara Soetta," kata Wapres Boediono di Jakarta, Kamis.

Pernyataan wapres tersebut disampaikan usai rapat evaluasi infrastruktur perhubungan udara yang membahas mengenai perbaikan dan manajemen pengelolaan bandara.

Rapat di kantor wapres itu dihadiri oleh Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Menteri BUMN Dahlan Iskan dan lain sebagainya.

Wapres menjelaskan, pemerintah tengah melakukan perbandingan kondisi penerbangan di Indonesia dengan beberapa bandar udara di luar negeri. Salah satunya Bandara Heathrow di London.

"Rapat memutuskan kita mengacu pada standar di beberapa bandar udara dan salah satu yang kita ambil jadi acuan adalah Bandara Heathrow di London," katanya.

Ada beberapa hal yang bisa dipelajari, kata Wapres Boediono, yakni kapasitas pergerakan dan kelancaran bandara di luar negeri.

Bandara Heathrow di London yang mampu menangani 100 pergerakan pesawat per jam dengan dua landasan pada saat cuaca baik.

Sementara Bandara Soetta yang juga memiliki dua landasan sejauh ini maksimal hanya mampu menangani 64 pergerakan pesawat per jam.

Menurut wapres, jika Indonesia bisa mengelola bandara sebaik Heathrow maka kapasitasnya bisa meningkat dan kebutuhan membangun landasan ketiga di Bandara Soetta bisa ditunda karena investasinya sangat besar yakni Rp40 triliun.

Selain itu, tambah wapres, pemerintah juga telah melakukan upaya alternatif yakni komersialisasi Bandara Halim Perdanakusuma.

Meski demikian, tambah wapres, komersialisasi Bandara Halim Perdanakusuma hanya bersifat jangka pendek karena secara jangka panjang pemerintah akan melakukan berbagai upaya perbaikan infrastruktur dan pengelolaan di Bandara Soetta dan persiapan bandar udara baru di Karawang, Jawa Barat.

(Yuniardi)

Pewarta: Wuryanti Puspitasari

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014