Surabaya (Antara Kalbar) - Realisasi remitansi (uang kiriman) tenaga kerja Indonesia (TKI) secara nasional mencapai Rp88,6 triliun selama Januari hingga Desember 2013 dengan asumsi nilai tukar rupiah Rp12.000 per dolar AS.

Kalau dibandingkan dengan pencapaian periode sama 2012, besaran senilai Rp67,87 triliun. Kinerja itu dengan memakai asumsi nilai tukar rupiah pada akhir Desember 2012 Rp9.670 per dolar AS, kata Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) , M Jumhur Hidayat, dihubungi dari Surabaya, Senin.

Dari sisi jumlah, ungkap dia, saat ini secara nasional ada sekitar 6 juta orang telah menyumbang devisa sangat besar bagi negeri ini. Pada 2013, dana yang dikirim TKI tersebut belum termasuk uang tunai yang dibawa sendiri atau dititipkan ke teman sesama TKI yang pulang ke Tanah Air .

"Bahkan, belum termasuk dana mereka yang dikirim lewat jasa lain di luar perbankan," ujarnya.

Apabila dikalkulasi, jelas dia, besaran dana remitansi TKI setiap tahun kurang lebih mencapai Rp120 triliunan. Untuk mengoptimalkan tingginya remitansi TKI, BNP2TKI telah melakukan peningkatan pemberdayaan pahlawan devisa itu.

"Hal ini seiring dengan kian bertumbuhnya perekonomian nasional terutama dari dunia usaha di dalam negeri," katanya.

Pemberdayaan TKI, tambah dia, dilaksanakan dengan merealisasi program edukasi keuangan dan kewirausahaan. Bidikan program itu adalah para TKI itu sendiri maupun keluarga mereka yang mendapat kiriman dari luar negeri.

"Tahun ini, kami akan meningkatkan jumlah mereka yang diberdayakan menjadi 32.000 orang," katanya.

Ia optimistis, melalui program pemberdayaan tersebut dapat membantu para TKI dalam memanfaatkan penghasilannya, khususnya untuk membangun usaha sendiri.

"Dengan begitu, kami yakin TKI yang dulunya mencari nafkah di negara lain tidak perlu kembali ke sana," katanya.

(S. Suryatie)

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014