Cilacap (Antara Kalbar) - Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banjarnegara, Jawa Tengah, menyatakan bahwa pascagempa berkekuatan 6,5 Skala Richter (SR) yang berpusat di Kebumen, tercatat sebanyak 18 gempa susulan.

"Berdasarkan pengamatan kami, sejak gempa utama terjadi pada hari Sabtu (25/1), pukul 12.14 WIB, hingga saat ini tercatat sebanyak 18 gempa susulan yang kekuatannya relatif lebih kecil dibanding gempa utama," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara, Ahmad Lani, saat dihubungi dari Cilacap, Minggu.

Ia mengatakan bahwa kekuatan gempa-gempa susulan tersebut berkisar 3,3 SR hingga 5 SR.

Menurut dia, gempa susulan yang terakhir terekam terjadi pada hari Sabtu, pukul 23.58 WIB, yang berkekuatan 5 SR.

"Sampai Minggu siang belum ada lagi. Kemungkinan masih ada lagi gempa susulan dengan kekuatan yang semakin kecil," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, tim dari BMKG telah disebar ke sejumlah lokasi di Kabupaten Kebumen, Cilacap, dan Banyumas guna mengukur kekuatan gempa di masing-masing wilayah.

Ia mengharapkan pelepasan energi melalui gempa-gempa susulan tersebut berdampak positif sehingga bisa mengurangi pengumpulan energi yang dapat mengakibatkan gempa besar.

Dari pantauan Antara di Desa Adiraja, Kecamatan Adipala, Cilacap, sejumlah warga tampak bergotong royong menyingkirkan puing-puing rumah Setra (81) yang roboh akibat guncangan gempa berkekuatan 6,5 SR yang terjadi pada hari Sabtu (25/1), pukul 12.14 WIB.

Pewarta: Sumarwoto

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014