Makassar (Antara Kalbar) - Mantan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla mengkritisi cara-cara calon legislatif dalam mempromosikan dirinya untuk memenangi Pimilihan legislatif.

Menurut dia, hampir semua caleg menggunakan cara-cara yang serupa, yaitu membuat baliho, memasang gambar di tempat-tempat umum dan membagikan kartu nama.

Dalam hitungan JK, satu daerah pemilihan rata-rata ditemukan 1.600 foto caleg bertebaran. Untuk itu, cara-cara tersebut dinilainya kurang efektif karena masyarakat akan kesulitan mengingat satu persatu foto-foto kampanye tersebut.

"Untuk menang dalam pemilu kebanyakan menggunakan cara yang sama, buat baliho, pasang gambar dan bagi kartu nama. Hitungan saya, dalam satu dapil ada 1.600 foto, bagaimana rakyat bisa ingat untuk  memilihnya," papar JK disambut tepukan tangan peserta.

Dirinya meyarankan agar para caleg mengikuti jejak Mantan Presiden Gus Dur dan Gubernur Jakarta Jokowi. Sebab, Gus Dur dan Jokowi dicintai dan diidolakan oleh rakyat karena dua-duanya dekat dengan rakyat.

Keduanya mampu turun langsung menyapa rakyat, memberikan sesuatu yang nyata bukan bayang-bayang semata. JK menegaskan, caleg yang tidak pernah turun ke masyarakat merupakan caleg yang hanya menjadi bayang-bayang saja di masyarakat, sehingga sulit untuk diingat apalagi dipilih.

"Kenapa Gus Dur dan Jokowi diidolakan rakyat? Karena mereka dekat dengan rakyat sering turun menyapa masyarajat. Rakyat butuh yang nyata, bukan bayang-bayang," sebutnya.

Pewarta: Darwin Fatir

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014