Sintang (Antara Kalbar) -Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sintang, Senen Maryono mengatakan Dinas Pariwisata Kabupaten Sintang akan membangun desa-desa wisata, yang merupakan menjadi salah satu program prioritas Dispar, selain terus mempercantik objek wisata Bukit Kelam.
Senen mengatakan hasil dari Rakornis Pariwisata, kabupaten/kota diminta segera mengusulkan program prioritas pembangunan pariwisata di daerahnya kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI agar mendapatkan bantuan pendanaan.
“Untuk Sintang, kami masih prioritas terhadap penataan objek wisata Bukit Kelam. Kami akan bangun sarana prasarana yang lebih lengkap di Kelam,†ungkapnya.
Dia menyampaikan semua peserta Rakornis kemarin juga sangat tertarik dengan penataan Bukit Kelam yang ada sekarang. Mereka juga sangat tertarik dengan Galery Motor Bandung dan Museum Sintang.
“Bahkan Direktur dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sangat memuji penataan Museum Sintang. Direktur mengatakan penataan Museum sudah standar internasional. Museum ini memang dalam penataan bekerja sama dengan Tropen Museum Amsterdam Belanda,†tutur Senen.
Ia mengatakan pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga memberikan apresiasi terhadap Galery Kobus dengan hasil kerajinannya yang menarik.
Dikatakan dia selain terus membangun Bukit Kelam sebagai senteral wisata di Sintang, Dispar Sintang juga akan membangun desa-desa wisata. Beberapa desa yang akan dijadikan desa wisata diantaranya Desa Kebung, Esaid Panjang, Merpak di Kecamatan Kelam Permai. Kemudian Desa Sungai Buaya dan Tertung Mau di Kayan Hilir serta Nanga Pari di Kecamatan Sepauk.
“Di desa-desa ini kerajinan masyarakat sudah bagus dan akan terus diberikan stimulan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk pengembangan usaha produktif dan Ekonomi Kreatif,†katanya.
Ia juga mengatakan Dispar Sintang telah memiliki mini galery yang refresentatif untuk tingkat kabupaten dengan penataan dan materinya yang sangat lengkap.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
Senen mengatakan hasil dari Rakornis Pariwisata, kabupaten/kota diminta segera mengusulkan program prioritas pembangunan pariwisata di daerahnya kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI agar mendapatkan bantuan pendanaan.
“Untuk Sintang, kami masih prioritas terhadap penataan objek wisata Bukit Kelam. Kami akan bangun sarana prasarana yang lebih lengkap di Kelam,†ungkapnya.
Dia menyampaikan semua peserta Rakornis kemarin juga sangat tertarik dengan penataan Bukit Kelam yang ada sekarang. Mereka juga sangat tertarik dengan Galery Motor Bandung dan Museum Sintang.
“Bahkan Direktur dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sangat memuji penataan Museum Sintang. Direktur mengatakan penataan Museum sudah standar internasional. Museum ini memang dalam penataan bekerja sama dengan Tropen Museum Amsterdam Belanda,†tutur Senen.
Ia mengatakan pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga memberikan apresiasi terhadap Galery Kobus dengan hasil kerajinannya yang menarik.
Dikatakan dia selain terus membangun Bukit Kelam sebagai senteral wisata di Sintang, Dispar Sintang juga akan membangun desa-desa wisata. Beberapa desa yang akan dijadikan desa wisata diantaranya Desa Kebung, Esaid Panjang, Merpak di Kecamatan Kelam Permai. Kemudian Desa Sungai Buaya dan Tertung Mau di Kayan Hilir serta Nanga Pari di Kecamatan Sepauk.
“Di desa-desa ini kerajinan masyarakat sudah bagus dan akan terus diberikan stimulan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk pengembangan usaha produktif dan Ekonomi Kreatif,†katanya.
Ia juga mengatakan Dispar Sintang telah memiliki mini galery yang refresentatif untuk tingkat kabupaten dengan penataan dan materinya yang sangat lengkap.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014