Pontianak (Antara Kalbar) - Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan pemberian asi ekslusif bagi bayi diperkirakan mampu menekan angka kematian ibu hingga 15 persen, kata Direktur Eksekutif Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia Kalimantan Barat, Mulyadi.
"Saat ini kesadaran ibu-ibu untuk IMD dan pemberian asi ekslusif masih rendah, padahal kalau itu dilakukan sangat besar manfaatnya bagi kesehatan ibu dan bayi itu sendiri," kata Mulyadi di Pontianak, Selasa.
Mulyadi menjelaskan, secara medis, IMD dan asi ekslusif jika dilakukan secara maksimal akan berkontribusi mengurangi angka kematian ibu 10 hingga 15 persen.
Rendahnya kesadaran masyarakat dikarenakan banyak faktor, mulai dari pengetahuan tentang pentingnya IMD dan asi ekslusif minim sehingga masih banyak masyarakat yang enggan dan kurang peduli dengan program kesehatan ibu dan anak, katanya.
"Untuk itulah PKBI bekerja sama dengan Usaid-Kinerja merangkul teman-teman media dalam rangka menyebarkan informasi terkait pentingnya IMD dan pemberian asi ekslusif dan dampaknya bagi kesehatan ibu dan bayi," ungkap Mulyadi.
Kerja sama PKBI Kalbar dan Usaid-Kinerja dalam memberikan pendampingan pada masyarakat di bidang kesehatan ibu dan anak, terutama bagaimana memberikan pemahaman tentang pentingnya IMD dan asi ekslusif.
"Intinya kami ingin membuat program IMD dan asi ekslusif berhasil dengan secara perlahan-lahan dalam menumbuhkan kesadaran bagi ibu untuk menyusui anaknya agar sehat," katanya.
Menurut dia, berbagai program yang ada belum diimplementasikan dengan maksimal dengan dirangkulnya awak media yang tergabung dalam Jurnalis Perempuan Khatulistiwa (JPK) Kota Pontianak diharapkan mampu menyebarkan informasi tentang kesehatan ibu dan anak hingga ke seluruh pelosok Kalbar.
"Sebenarnya konsep dan program kesehatan ibu dan anak sudah lama tinggal implementasinya saja yang perlu ditingkatkan secara maksimal," kata Mulyadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Saat ini kesadaran ibu-ibu untuk IMD dan pemberian asi ekslusif masih rendah, padahal kalau itu dilakukan sangat besar manfaatnya bagi kesehatan ibu dan bayi itu sendiri," kata Mulyadi di Pontianak, Selasa.
Mulyadi menjelaskan, secara medis, IMD dan asi ekslusif jika dilakukan secara maksimal akan berkontribusi mengurangi angka kematian ibu 10 hingga 15 persen.
Rendahnya kesadaran masyarakat dikarenakan banyak faktor, mulai dari pengetahuan tentang pentingnya IMD dan asi ekslusif minim sehingga masih banyak masyarakat yang enggan dan kurang peduli dengan program kesehatan ibu dan anak, katanya.
"Untuk itulah PKBI bekerja sama dengan Usaid-Kinerja merangkul teman-teman media dalam rangka menyebarkan informasi terkait pentingnya IMD dan pemberian asi ekslusif dan dampaknya bagi kesehatan ibu dan bayi," ungkap Mulyadi.
Kerja sama PKBI Kalbar dan Usaid-Kinerja dalam memberikan pendampingan pada masyarakat di bidang kesehatan ibu dan anak, terutama bagaimana memberikan pemahaman tentang pentingnya IMD dan asi ekslusif.
"Intinya kami ingin membuat program IMD dan asi ekslusif berhasil dengan secara perlahan-lahan dalam menumbuhkan kesadaran bagi ibu untuk menyusui anaknya agar sehat," katanya.
Menurut dia, berbagai program yang ada belum diimplementasikan dengan maksimal dengan dirangkulnya awak media yang tergabung dalam Jurnalis Perempuan Khatulistiwa (JPK) Kota Pontianak diharapkan mampu menyebarkan informasi tentang kesehatan ibu dan anak hingga ke seluruh pelosok Kalbar.
"Sebenarnya konsep dan program kesehatan ibu dan anak sudah lama tinggal implementasinya saja yang perlu ditingkatkan secara maksimal," kata Mulyadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014