Sungai Raya (Antara Kalbar) - Rumah Sakit Lanud Supadio bersiap untuk naik tingkat menjadi rumah sakit tingkat tiga yang nantinya diperkirakan akan menjadi terbesar ketiga di Kalbar setelah RSUD Soedarso dan RS Santo Antonius.

"Saat ini rumah sakit Lanud Supadio sedang dalam tahap pengembangan, bisa dilihat sendiri, cukup banyak proses pembangunan yang dilakukan," kata Kepala Rumah Sakit Lanud Supadio, dr. Hendro Yulieanto, MS, SpAn, SpKp di Sungai Raya, Rabu.

Dia menjelaskan, saat ini pembangunan rumah sakit Lanud Supadio tersebut sedang dalam tahap pertama, mencakup pembangunan Poli Klinik dan UGD yang akan ditempatkan pada lantai satu bangunan baru rumah sakit tersebut.

Sementara itu, lanjutnya, pada lantai kedua akan digunakan untuk ruang rawat inap pasien baik umum maupun khusus untuk anggota Lanud.

"Namun, jika ditanyakan kapan pembangunan gedung baru rumah sakit itu selesai di bangun, saya sendiri juga tidak tahu persis. Mengingat proyek pembangunannya dilakukan langsung oleh Mabes TNI AU, maka kita hanya bisa berharap pembangunannya bisa cepat rampung," tuturnya.

Meski demikian, pihaknya tetap akan memaksimalkan proses pelayanan kesehatan pada bangunan lama, meski daya tampung pasien masih sangat minim.

"Sejauh ini kita memang tidak ada kendala dalam pelayanan kesehatan kepada pasien, baik pasien umum maupun khusus anggota TNI AU. Namun, karena daya tampung ruang perawatan memang terbatas, maka dalam menerima pasien tentu kita juga tidak bisa menerima banyak tapi tetap kita upayakan untuk maksimal," katanya.

Hendro menambahkan, karena rumah sakit Lanud Supadio dibangun khusus untung anggota TNI AU, jelas penanganan untuk pasien umum sedikit berbeda. Karena rumah sakit tersebut bukan berada pada koordinasi dengan Menkes, melainkan Menhan.

Meski demikian, sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat yang menjadi tugas pokok TNI, rumah sakit Lanud masih menerima pasien dari masyarakat umum, terutama yang berada di sekitar Lanud, kata dia lagi.

"Makanya, rumah sakit Lanud Supadio tetap mengutamakan anggota TNI dan keluarganya, bahkan itu sudah ditetapkan dalam aturan komando," kata Hendro.

(RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014