Sekadau (Antara Kalbar) - Perayaan 40 tahun karya suster pasionis di Indonesia yang dihelat di Kabupaten Sekadau telah berakhir setelah dilangsungkan pada 29-31 Maret 2014 dengan diikuti 394 peserta, terdiri dari 13 komunitas serta 21 orang suster pembina dari 8 komunitas.

Perayaan puncak itu dilengkapi dengan peresmian gedung aula Carmelina di asrama putri Santa Maria Goreti Sekadau oleh Bupati Sekadau Simon Petrus dan Uskup Sanggau-Sekadau Mgr. Yulius Mencucini CP, pada Senin (31/3).

Bupati Simon Petrus dalam sambutannya mengatakan, kehadiran suster pasionis di Indonesia telah banyak membantu, terutama dalam pembinaan spiritual sumber daya manusia. Salah satu bentuk pendidikan spiritual yakni di asrama-asrama dimana para penghuni asrama diajarkan untuk rutin mengikuti kegiatan rohani.

“Manfaat asrama yang dibina suster pasionis sudah terasa. Yang paling kentara adalah perkembangan mental dan spiritual anak-anak didikan asrama dibawah asuhan para suster,” kata Bupati.

Kehidupan para biarawan dan biarawati yang bersahaja, kata Simon, layak menjadi panutan. Secara pribadi, Bupati mengaku banyak bercermin dari perilaku para biarawan dalam menjalani hidup.

“Saya pribadi merasa patut mencontoh kehidupan para biarawan dan biarawati. Selalu berd’a dan bersyukur kepada Tuhan dalam keadaan apapun. Para biarawan juga sangat membantu umat untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan,” ucap Simon.

Bupati mengaku bangga atas pengabdian para suster selama 40 tahun berlalu. Ia berharap para suster terus melanjutkan karya-karyanya di Indonesia, khususnya di Kabupaten Sekadau.

Pewarta: Humas Sekadau

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014