Jakarta (Antara Kalbar) -  Ketua Satker Ulama Partai Golkar, Ali Yahya mengatakan, sebanyak enam nama tokoh Partai Golkar yang direkomendasikan untuk menjadi calon presiden atau calon wakil presiden alternatif jika forum rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Golkar sampai menyepakati evaluasi calon presiden.

Pada diskusi "Dilema Capres Jelang Pemilu Presiden 2014" di Jakarta, Kamis,  Ali Yahya mengatakan, dari keenam nama tersebut tiga nama direkomendasikan oleh Dewan Pertimbangan Partai Golkar yakni Akbar Tandjung, Jusuf Kalla, dan Luhut Panjaitan.

Kemudian, tiga nama lainnya di rekomendasikan oleh Ormas dan organisasi saya setelah pertemuan di DPP Partai Golkar Jakarta,  Jumat (2/5) malam, yakni HR Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, dan Ginanjar Kartasasmita.

"Keenam nama tersebut, sudah dipublikasi untuk mencari tanggapan dan masukan dari publik," katanya.

 Ali Yahya menjelaskan, dalam pertemuan ormas pendiri, ormas didirikan, dan organisasi sayap Partai Golkar mengusulkan agar Partai Golkar menyelenggarakan Rapimnas setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan pleno dan mengumumkan hasil resmi perolehan suara pemilu legislatif 2014.

Ia menambahkan, pada Rapimnas Partai Golkar mendatang, agendanya adalah mengevaluasi kinerja Partai Golkar mengapa perolehan suaranya, berdasarkan hasil hitung cepat hanya sekitar 14,5 persen.

"Perolehan suara ini jauh di bawah target Partai Golkar yakni 30 persen," katanya.

Evaluasi kinerja Partai Golkar, kata dia, penting agar dapat menyikapi pemilu presiden pada 9 Juli 2014 secara tepat dan dapat menaikkan kembali perolehan suaranya.

 Ali Yahya juga menambahkan, calon presiden dari Partai Golkar Aburizal Bakrie yang diputuskan dalam forum Rapimnas, jika sampai berubah sikap siap menjadi calon wakil presiden, maka perubahan tersebut juga harus diputuskan dalam forum Rapimnas.

"Dalam forum Rapimnas mendatang, bisa saja aspirasi yang berkembang, agar mengusung cawapres alternatif atau mengusung lebih dari satu nama cawapres," katanya.

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014